Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya memeriksa tersangka kasus pengadaan Alquran di Kementerian Agama, Zulkarnaen Djabar. Ini adalah pemeriksaan pertama politikus Partai Golkar tersebut.

Zulkarnaen datang ke KPK sekitar pukul 10.26 WIB. Dia ditemani oleh pengacaranya, Yusril Ihza Mahendra.

Sebelum masuk ke gedung KPK, Zulkarnaen mengaku siap diperiksa KPK. Dia akan memberikan keterangan kepada penyidik KPK apa saja yang dia ketahui tentang proyek tahun 2011 tersebut. "Saya siap menghadapi pemeriksaan," kata Zulkarnaen di KPK, Jumat (7/9).

Sementara Yusril yang ikut mendampingi akan melakukan upaya agar kliennya tidak ditahan oleh KPK. "Kalau klien saya ditahan hari ini ya saya akan melakukan usaha yang terbaik bagi klien saya," ujar Yusril.

Untuk kasus korupsi Alquran, KPK sudah menetapkan dua orang tersangka. Salah satunya Zulkarnaen Djabar, anggota Komisi VIII DPR yang diduga sebagai penerima suap. Selain itu, putra sulung Zulkarnaen, Dendy Prasetya yang menjabat sebagai Direktur Utama di PT Karya Sinergi Alam Indonesia sekaligus Sekjen Ormas Gema MKGR juga ditetapkan sebagai tersangka.

Diketahui dugaan suap dalam pembahasan anggaran tiga proyek di Kementerian Agama (Kemenag) di antaranya yakni proyek pengadaan laboratorium untuk madrasah tsanawiyah tahun 2011 senilai Rp 31 miliar, pengadaan kitab suci Alquran tahun 2011 senilai Rp 20 miliar dan pengadaan Alquran tahun 2012.

Zulkarnaen dan Dendy diduga menerima uang sekitar Rp 4 miliar dari para rekanan proyek pengadaan di Kemenag. Uang suap tersebut guna Zulkarnaen bisa mengarahkan nilai anggaran proyek di Kemenag.

Zulkarnaen dan Dendy diduga melanggar Pasal 5 ayat 2, Pasal 12 huruf a atau b dan atau Pasal 11 UU . Pasangan bapak dan anak tersebut terancam dipidana dengan hukuman penjara paling lama 20 tahun.