Ditanya wartawan alasan bunuh dosen UMSU, Roy malah nangis
Merdeka.com - Roymardo Sah Siregar (21) diam seribu bahasa. Mulut tersangka pelaku pembunuhan terhadap dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Hj Nur'ain Lubis ini terkunci, namun air matanya tampak meleleh.
Pemuda asal Padang Sidempuan ini lebih banyak tertunduk saat dihadirkan dalam jumpa pers yang digelar di Polresta Medan, Selasa (3/5) sore. Dia tak bergeming saat ditanyai wartawan.
Mahasiswa FKIP UMSU yang baru dinyatakan dipecat ini sempat ditanyai soal alasannya menghabisi dosennya sendiri. Dia tetap tak buka mulut.
Roymardo yang terus ditanyai tetap terdiam, namun tak bisa membendung air mata. Pemuda ini tampak menangis meski tetap diam. Meski air matanya mengalir deras dia tetap bungkam sampai dibawa petugas kembali ke gedung Reserse Kriminal Polresta Medan.
Sementara Polresta Medan terus melengkapi penyidikan kasus pembunuhan ini. Penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi seperti M Iqbal Fathani anak kandung korban, Andiko Susilo satpam kampus yang mengangkat/menggotong korban dan membawanya ke rumah sakit, Ahmad Safii, mahasiswa yang duduk di kantin Fakultas Ekonomi UMSU dan mendengar korban menjerit, Syarif pengawas gedung Fakultas Ekonomi UMSU, saksi yang mendengar jeritan korban dan mendobrak pintu pintu kamar mandi FKIP UMSU, serta Irman Zebua satpam kampus yang membantu mengangkat korban.
Seperti diberitakan, Roymardo menikam dosennya Hj Nur'ain Lubis di toilet gedung FKIP UMSU, Jalan Muchtar Basri, Medan, Senin (2/5) sore. Mantan dekan FKIP UMSU itu meninggal dunia meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian, Roymardo melakukan pembunuhan karena dendam. "Dari hasil pemeriksaan sejak tadi malam terhadap tersangka Roy, ini diketahui, motifnya adalah dendam terhadap korban," kata Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Mardiaz mengatakan, tersangka mengaku selalu dimarahi korban. Dia pun sering disuruh keluar kelas karena tidak membawa buku dan mengenakan kaos saat mata kuliah korban.
Selain itu, Hj Nur'ain Lubis juga merupakan salah seorang dosen pembimbing pada Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). "Tersangka diancam akan diberikan nilai jelek atau tidak diluluskan jika tidak mengubah perilakunya," jelas Mardiaz.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Roy Suryo Dipolisikan Buntut Tuding Gibran Pakai Alat Bantu Saat Debat Cawapres
Roy Suryo dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Perwakilan Pilar 08.
Baca SelengkapnyaRoy Suryo Dipolisikan Buntut Tuding Gibran Pakai Alat Bantu Saat Debat Cawapres
Roy Suryo dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Perwakilan Pilar 08.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaRespons Ganjar Soal Roy Suryo Tuding Ada Kecurangan Debat Cawapres
Ganjar membenarkan bahwa tiap paslon mendapatkan tiga mic saat ajang debat Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPartai NasDem Tetap Ajukan Gugatan Sengketa Pilpres Meski Surya Paloh Sudah Terima Hasilnya
Surya Paloh menyatakan, partainya mendukung segala upaya mencari keadilan
Baca SelengkapnyaSosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar
Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaRemaja Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Korban Ajukan Banding
Vonis tersebut dijatuhkan majelis hakim dipimpin hakim ketua Budi Susilo dengan anggota Jerry Thomas dan Rihat Satria Pramuda dibacakan pada Rabu 13 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang
Jumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca Selengkapnya