Ditanya soal menteri, Risma mengaku ingin jadi Menlok
Merdeka.com - Selain ramai dibicarakan akan kembali maju sebagai calon wali kota di Pilwalkot Surabaya, Jawa Timur 2015, nama Tri Rismaharini juga santer dikabarkan akan mengisi Kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Namun, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini, selalu menanggapinya dengan dingin. Bahkan dengan candanya, dia menjawab pertanyaan seputar isu akan dijadikan menteri di Kabinet Jokowi.
"Kalau dijadikan menteri, Saya menteri urusan lokalisasi saja, nanti disingkat Menlok," canda Risma menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri pelantikan Pimpinan DPRD Surabaya, Rabu (17/9).
Memang, Risma merupakan satu-satunya Wali Kota Surabaya, yang dengan tegas dan berani menutup seluruh lokalisasi yang ada di Kota Pahlawan, termasuk lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, yaitu Gang Dolly dan Jarak.
Lokalisasi yang didirikan Noni Belanda, Tante Dolly ini, merupakan kawasan prostitusi yang cukup termasyur di seantero Tanah Air. Tak satupun wali kota di Surabaya, yang bisa menutup lokalisasi ini, karena dikabarkan memiliki backingan kuat. Namun, Risma mampu menutupnya.
Sempat terjadi perlawanan dari kelompok orang-orang yang menentang penutupan, tapi Risma yang didukung masyarakat dan pihak kepolisian, berhasil menutup Gang Dolly dan Jarak pada Juni lalu. Pasca-lebaran Hari Raya Idul Fitri 2014, Gang Dolly dan Jarak sudah menjadi lokasi steril dari bisnis esek-esek.
Tak hanya itu, Risma kerap muncul bila polisi berhasil membongkar jaringan human trafficking. Wali kota lulusan Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) ini, tidak hanya memaki-maki pelaku human trafficking, namun juga memberi semangat pada korban untuk tetap bangkit.
Nah, jadi wajar jika Risma melontarkan candanya dengan mengangkat dirinya sendiri sebagai menteri urusan lokalisasi. Karena dia satu-satunya wali kota yang identik dengan penutupan lokalisasi di Kota Surabaya.
Lantas bagaimana saat dia datang ke Jakarta untuk bertemu dengan Tim Transisi Jokowi? Risma berdalih kalau kedatangannya ke Jakarta itu hanya untuk menerima penghargaan. "Kemarin itu bukan urusan itu (menjadi menteri), wong saya ke Jakarta untuk menerima penghargaan kok," dalih dia.
Wali kota yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengaku, bahwa urusan menteri sudah selesai saat dirinya menolak dan mengaku ingin fokus menata Surabaya, dan menyelesaikan program-program yang belum tergarap hingga masa jabatannya selesai pada 2015 mendatang.
"Urusannya sudah selesai. Saya sudah katakan pada Bu Mega (Ketua Umum PDIP), kalau saya ingin fokus di Surabaya," tandas Risma.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Risma menangis bahkan sampai menundukan kepalanya, wajahnya pun memerah. Dia terlihap mengucap air matanya dengan tisu.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mensos siap memenuhi panggilan MK untuk memberikan keterangan
Baca SelengkapnyaRizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaIrma mengatakan semua partai politik saat pemilu tidak ada yang tak melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaKehidupan Nia yang kini dipenuhi dengan kemewahan benar-benar mencuri perhatian masyarakat.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaMantan Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menghembuskan napas terakhirnya di RSCM, Jakarta, pada Selasa (2/1/2024).
Baca Selengkapnya