Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditangkap warga, 2 bayi orang utan patah tulang dan tak bisa duduk

Ditangkap warga, 2 bayi orang utan patah tulang dan tak bisa duduk bayi orangutan di Kalteng. ©istimewa/BOS Nyaru Menteng

Merdeka.com - Tim medis yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Minggu (7/2) melakukan pemeriksaan medis menyeluruh terhadap empat bayi orang utan yang disita petugas dari tangan warga Kalteng, 1-4 Februari 2016. Memprihatinkan, dua bayi orang utan di antaranya mengalami luka tusuk dan patah tulang akibat hantaman benda keras.

"Empat bayi itu yang disita petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dan dititipkan ke yayasan BOS Nyaru Menteng, untuk direhabilitasi. Dua di antaranya diperiksa X-Ray," kata juru bicara yayasan BOS Nyaru Menteng, Monterado Fridman kepada merdeka.com, Minggu (7/2).

Dua dari empat orang utan yang menjalani pemeriksaan medis adalah bayi berusia 5 bulan, masing-masing bernama Kalanis dan Talaken. Sebelumnya, Kalanis mengalami luka sehingga menyebabkan dia tidak bisa duduk. Sementara lengan kanan Talaken, bengkak diduga patah tulang.

bayi orangutan di kalteng

bayi orangutan di Kalteng ©istimewa/BOS Nyaru Menteng

"Hasil X-Ray Kalanis, tidak ditemukan benda dalam luka, setelah sempat dicurigai ada peluru senapan angin. Ternyata, luka biasa yang tidak menutup kemungkinan tertusuk besi dari sangkar, di mana dia ditempatkan warga selama di tangan warga," ujar Fridman.

"Sedangkan untuk X-Ray tangan kanan Talaken, bayi betina orang utan itu ternyata benar tangan kanannya patah. Diduga kuat akibat benturan dengan benda keras sewaktu dia dipisahkan dari induknya," tambah Fridman.

Namun demikian, sejauh ini, secara umum kondisi empat orang utan yang berada dalam penanganan BOS Nyaru Menteng, dalam kondisi membaik. Saat ini juga, perlahan, keempatnya mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

bayi orangutan di kalteng

bayi orangutan di Kalteng ©istimewa/BOS Nyaru Menteng

"Saya menduga, yang dialami Talaken itu, hantaman kayu karena awalnya ditemukan warga di hutan. Kecil kemungkinan warga membawa besi," terang Fridman.

Dijelaskan Fridman, luka Kalanis, diharapkan bisa sembuh dalam dua pekan ke depan, melalui perawatan intensif medis baik siang maupun malam. Sementara Talaken, selama berada di rumah penduduk, sebelumnya sempat dirawat warga selama 15 hari menggunakan ramuan khusus patah tulang dari warga suku Dayak.

"Kalanis sudah bisa duduk, meski beberapa menit saja. Kalau untuk Talaken, dari patah tulang itu, hasil X-Ray, tulangnya sudah mulai nyambung," ungkap Fridman.

Diketahui, petugas BKSDA dan yayasan BOS Nyaru Menteng, menyita empat bayi orang utan dari tangan warga Kalteng, dari informasi masyarakat. Hangusnya hutan pascakebakaran hutan dan lahan yang terjadi merata di Kalteng, medio Agustus-Oktober 2015 lalu, mengakibatkan habitat orang utan terus berkurang dan memaksa orang utan keluar dari habitat mereka hingga dengan mudah ditemukan manusia.

"Memprihatinkan, juga menyedihkan. Bayi seusia mereka (Kalanis dan Talaken) sudah harus menderita dan ditangkap manusia," tutup Fridman.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki

Pegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki

Kedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.

Baca Selengkapnya
Kapan Anak Perlu Mulai Dibiasakan Tidur Sendiri dan Bagaimana Memulainya?

Kapan Anak Perlu Mulai Dibiasakan Tidur Sendiri dan Bagaimana Memulainya?

Membiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Kisah Pilu Anak di Surabaya Disiksa Ibu, Dipaksa Minum Air Panas hingga Dicabut Giginya Pakai Tang

Seorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Menegangkan, Tuna Wicara Gelut Lawan Beruang di OKU hingga Kaki Putus

Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Satu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka

Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto

Baca Selengkapnya
20 Petugas Pemilu di Bali Jatuh Sakit, Satu Orang Meninggal Dunia

20 Petugas Pemilu di Bali Jatuh Sakit, Satu Orang Meninggal Dunia

Sebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Wanita yang Ditemukan Membusuk di Tambora Ternyata Suami Sendiri

Pembunuh Wanita yang Ditemukan Membusuk di Tambora Ternyata Suami Sendiri

Pelaku tega membunuh istrinya dan membiarkan mayat membusuk di dalam kontrakan.

Baca Selengkapnya
Tips bagi Orangtua untuk Membesarkan Anak yang Penurut dan Tak Suka Membantah

Tips bagi Orangtua untuk Membesarkan Anak yang Penurut dan Tak Suka Membantah

Orangtua biasanya memiliki harapan bagaimana anak mereka akan tumbuh. Salah satunya adalah agar anak menjadi penurut dan tak suka membantah.

Baca Selengkapnya