Ditahan Soeharto 15 tahun, Pranoto tak mau wariskan dendam
Merdeka.com - Mayor Jenderal Pranoto Reksosamodra ditangkap Mayjen Soeharto dan ditahan 15 tahun tanpa pengadilan. Soeharto menuding Pranoto terlibat peristiwa G30S.
Pranoto tak diberi kesempatan membela diri. Jangankan pengadilan, dia tak pernah dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP). Pemeriksaan hanya dilakukan Team Pemeriksa Pusat dengan wawancara lisan saja beberapa kali.
Pranoto nyaris kehilangan segalanya. Dari jenderal bintang dua dengan jabatan asisten personalia Men/Pangad menjadi tahanan politik tanpa kejelasan. Dia ditahan tahun 1966 hingga tahun 1981. Sejak tahun 1975, pemerintah Orde Baru tak lagi memberikan gajinya.
Namun Pranoto tak mau mewariskan dendam. Pada keluarga yang menjenguknya di Rumah Tahanan Militer, Pranoto selalu menunjukkan sikap tegar.
"Bapak bilang ini sudah digariskan Yang Kuasa. Hidup manusia itu seperti wayang yang sudah ada dalangnya. Dijalani saja dengan sabar," kata putra Jenderal Pranoto, Handrio Pribadi saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (30/9).
Handrio masih mengingat mengunjungi ayahnya hampir seminggu sekali. Pada istrinya, Pranoto berpesan anak-anak harus tetap sekolah. Mereka pun menepati pesan itu walau kondisi ekonomi serba sulit.
Kawan-kawan di Angkatan Darat yang biasa dekat menyingkir saat tahu Pranoto menjadi tahanan politik.
Anak-anak Pranoto ikut dicap keluarga tahanan politik juga turut mengalami diskriminasi. Handrio yang sempat bekerja di sebuah BUMN terpaksa keluar.
"Ya saya akhirnya bekerja di swasta. Saat itu bapak masih hidup. Dia pesan sabar saja, mungkin nanti ada pekerjaan yang lebih baik," kenang Handrio.
Pranoto lah yang dulu memberikan bantuan kepada tim Angkatan Darat sehingga mereka akhirnya bisa mengungkap penyelewengan Soeharto saat menjadi Panglima di Jawa Tengah. Banyak pihak menggosok-gosok Soeharto bahwa Pranoto yang memberikan laporan untuk mengusut penyelewengan Soeharto. Upaya Letjen Gatot Soebroto mendamaikan dua perwira ini gagal.
Kelak Soeharto pula yang menandatangani surat penangkapan Pranoto. Namun Pranoto tak mau berprasangka buruk pada mantan karibnya itu.
"Bapak melihat Soeharto itu punya banyak jasa. Ya memang sebagai manusia tentu tidak sempurna. Tapi tak ada dendam," kata Handrio.
Mengenai catatan hidup Pranoto yang akhirnya diterbitkan Kompas. Menurut Hendrio, sebenarnya awalnya tak ada niatan keluarga untuk menerbitkan pada khalayak ramai. Apalagi untuk menonjolkan kepahlawanan Pranoto selama bertugas di TNI.
Namun akhirnya mereka setuju catatan Pranoto diterbitkan. Harapannya bisa meluruskan sejarah yang selama ini sudah menjadi milik penguasa.
"Memang pelurusan sejarah perlu waktu," tutup Handrio.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini diturunkan, Prabowo didampingi Gibran masih menyampaikan pidato kemenangan.
Baca SelengkapnyaMenegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaSaat menyebut Soeharto, Prabowo mengaku cukup kenal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 sontak membuat Titiek Soeharto bahagia dan mengungkap isi hatinya.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.
Baca SelengkapnyaTitiek pernah menjadi istri Prabowo Subianto. Namun keduanya memutuskan berpisah.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaMomen Hangat Prabowo Hadiri Syukuran Ulang Tahun ke-65 Titiek Soeharto
Baca Selengkapnya