Merdeka.com - Tim riset Institute for Policy Studies (IPS) menggelar diskusi dan peluncuran buku '100 Janji Jokowi-JK' di Kampung Poncol, Pasar Rebo, Jakarta timur, Selasa (4/11) siang. Namun diskusi yang digelar di tengah kampung itu membuat warga bingung.

"Kagak saya mah. Kagak paham itu maksudnya apa," kata salah satu warga Suryani (46) saat ditemui merdeka.com di sela-sela diskusi.

Padahal, diskusi itu menghadirkan Wakil Ketua DPR Fadli Zon, Anggota DPRD DKI Jakarta Sanusi, politikus Golkar Nurul Arifin, serta budayawan Betawi Ridwan Saidi sebagai narasumber.

Banyak warga sekitar yang hadir tak mengetahui isi dari pembahasan diskusi tersebut. Beberapa warga mengaku bingung tujuan diskusi itu.

Suryani mengatakan, kehadirannya hanya ikut membantu panitia yang merupakan ketua RT setempat. Ibu tiga anak ini mengaku hanya sebagai tukang masak dalam acara tersebut.

"Emang tujuannya apa sih? Saya tukang masak aja," katanya.

Dalam diskusi membedah buku yang merupakan hasil rangkuman dari media cetak dan elektronik, janji kampanye Jokowi-JK saat Pemilihan Presiden 2014 lalu, itu lebih banyak menyindir pemerintahan Jokowi-JK. Buku yang dirangkum dalam 10 bab yang mencakup bidang energi, infrastruktur, pertanian, kelautan, pertahanan keamanan, pertanian, kesehatan, pendidikan, politik, hukum, ekonomi dan kesejahteraan menilai pemerintahan Jokowi-JK kurang berjalan efektif.

"Buku ini berisi janji yang disampaikan sendiri oleh Pak Jokowi JK. Sudah saatnya kita sebagai bangsa mencatat janji janji Presiden, Menteri, anggota DPR MPR, supaya rakyat mengontrol. Apabila orang sudah diatas cenderung lupa pada janjinya," kata Fadli Zon dalam sambutannya.

Lebih lanjut Fadli Zon yang juga menulis sendiri kata pengantar di buku ini menyampaikan supaya masyarakat mencatat janji-janji itu. "Bahwa dengan buku ini seorang pemimpin ini dicatat. Penyusun buku ini membantu masyarakat mencatat, kita harus dukung janji janji para pemimpin, pada dasarnya janji dalam buku ini bagus," ucap Fadli Zon.

Sementara cover buku ini bergambar wayang orang Jokowi, yang tak lain merupakan koleksi pribadi Fadli Zon.