Merdeka.com - Noah Perdue (21), seorang warga Amerika Serikat nampak sumringah. Dia langsung memeluk pegawai toko tempatnya mencuri celana dalam, di Jalan Monkey Forest, Ubud, Gianyar, Bali.

Hal itu terjadi setelah hakim di Pengadilan negeri Gianyar memutuskan Noah hanya divonis denda Rp 250 ribu. Atas putusan itu, korban justru bersyukur dan langsung berpelukan dengan lelaki bule itu.

Bahkan saat membayar denda, Noah sempat kebingungan lantaran tidak membawa uang tunai. Oleh pemilik toko dia sempat dibantu menarik duit di mesin Anjungan Tunai Mandiri.

Sebelumnya, raut ketegangan sempat terpancar dari wajah Noah, saat memasuki ruang sidang, Rabu (27/4). Dia didakwa karena mencuri celana dalam di sebuah toko di Ubud.

Hakim tunggal memimpin persidangan hanya mengganjar Noah dengan denda Rp 250 ribu. Atas putusan itu, raut wajah Noah langsung berubah menjadi sumringah. Korban pencurian, Ni Kadek Setia Wati, ikut gembira dan mereka saling berpelukan.

"Saya sangat senang jika Noah tidak dipenjara. Dia itu ternyata orangnya baik, bahkan kami sekarang berteman," kata Kadek Setia Wati.

Usai sidang, Noah menyatakan sangat cinta dengan Bali dan menghormati hukum di Indonesia.

"Saya suka di Bali. Saat itu saya tidak tahu apa yang saya lakukan. Seperti penyakit. Warga di sini juga sangat ramah dan pemaaf," kata Noah.

Saat peristiwa itu terjadi, Noah sempat dikejar-kejar warga, pecalang adat, dan anggota buser Polsek Ubud, di sebuah penginapan di Jalan Monkey Forest. Itu setelah dia ketahuan mengutil celana dalam seharga Rp 229 ribu di toko Wati. Noah sempat bersembunyi dan ditemukan di sebuah bak penampungan air. Dia langsung dibawa menuju mobil patroli ke Mapolsek Ubud.