Diselimuti asap, warga Sampit hanya bisa melihat sejauh 30 M
Merdeka.com - Akibat dari kebakaran lahan di Sampit yang menimbulkan kabut asap di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kegiatan warga Sampit kini makin terbatas. Bahkan kini kabut asap di Sampit makin parah, bahkan membuat jarak pandang aman hanya sekitar 30 meter.
"Ini saya terlambat datang ke sekolah dari jam biasa karena kabut asapnya sangat tebal, jadi tidak berani naik motor cepat-cepat. Untungnya, kalau kabut seperti ini biasanya jam belajar diundur jam 08.00 WIB pagi baru dimulai," kata Ayu, salah seorang pelajar SMK di Sampit, seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/9).
Kabut asap yang terjadi di Sampit tiap pagi cenderung makin parah. Selasa pagi, kabut asap lebih pekat dibanding hari sebelumnya sehingga sangat mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya para pelajar yang berangkat sekolah. Sebagian warga, khususnya pelajar, terlihat mengenakan masker agar tidak terhirup asap bercampur debu. Sebagian dari mereka juga mengenakan kaca mata pelindung atau menutup kaca helm karena asap membuat mata perih.
Jarak pandang juga sangat terbatas. Seperti di Jalan Kihajar Dewantara, jarak pandang aman bahkan diperkirakan kurang dari 30 meter, khususnya antara pukul 06.00 WIB hingga 07.00 WIB, saat kabut asap sangat pekat.
Terbatasnya jarak pandang ini benar-benar sangat mengganggu, padahal Jalan Ki Hajar Dewantara merupakan jalur padat lalu lintas pada pagi hari karena di kawasan itu banyak sekolah mulai tingkat SD hingga SMA dan sejumlah kampus di kawasan itu.
Nyaris terjadi insiden tabrakan di perempatan Jalan Ki Hajar Dewantara-Kenan Sandan karena pengendara baru menyadari ada pengendara lain dari arah berlawanan lantaran pandangan terganggu asap pekat. Hampir semua pengendara roda dua terlihat menyalakan lampu sepeda motor mereka agar terlihat oleh pengendara lain dari arah berlawanan dan mengurangi kecepatan supaya tidak sampai terjadi tabrakan.
"Pokoknya tiap perempatan saya bunyikan klakson supaya yang dari arah berlawanan mendengar. Meski menyalakan lampu, tapi kalau ada yang sedikit kencang motornya, bisa tabrakan juga. Makanya bunyikan klakson saja," kata Diah, warga Jalan Sukabumi.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum serius menanggulangi kebakaran lahan, termasuk menindak pelaku pembakar lahan. Jika tidak ditangani serius, dikhawatirkan kabut asap makin parah dan mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaTak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada satu sosok polisi militer di tengah-tengah pelantikan Bintara TNI AD.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaAda beberapa situasi yang menjadi syarat pengajuan pengawalan kepada polisi.
Baca SelengkapnyaTerkait rekayasa lalu lintas, terdapat tiga skema yang disiapkan.
Baca SelengkapnyaTerekam akibat kecelakaan tersebut sejumlah kendaraan nampak ringsek dan berada di sisi-sisi jalan.
Baca Selengkapnya