Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Disebut Menipu Soal Rumah Bersubsidi, Calon Wali Kota Danny Pomanto Polisikan 2 ASN

Disebut Menipu Soal Rumah Bersubsidi, Calon Wali Kota Danny Pomanto Polisikan 2 ASN Danny Pomanto. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika

Merdeka.com - Calon wali kota Makassar nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto atau akrab disapa Danny Pomanto mempolisikan Aparatur Sipil Negara (ASN) karena menilai telah memfitnahnya soal penipuan Down Payment (DP) rumah bersubsidi di tahun 2016. Saat itu, Danny Pomanto masih menjabat Wali Kota Makassar.

Awalnya, beredar video berdurasi 4 menit, 7 detik di sejumlah grup WhatsApp (WA) hingga jadi berita di sejumlah media online sejak empat hari lalu. Dalam video tersebut, ada sejumlah ibu di sebuah ruangan yang menyebut dirinya ASN sebagai perwakilan 660 ASN korban penipuan perumahan Korpri bersubsidi tahun 2016.

Disebutkan, masing-masing ASN telah menyetor tunai Down Payment (DP) Rp 5 juta namun hingga saat rumah yang berlokasi di Desa Bonto Mate'ne, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulsel itu belum berwujud hingga saat ini.

Mereka menyebut, Danny Pomanto adalah orang yang harus bertanggung jawab karena dia yang memfasilitasi sehingga para ASN menyetor DP rumah. Danny Pomanto juga dituntut untuk mengembalikan uang tunai tersebut kepada ratusan ASN yang menjadi korban.

Kuasa hukum Danny Pomanto, Beni Iskandar mengatakan, kliennya merasa sangat dirugikan dengan peredaran video tersebut berikut pemberitaannya. Menurutnya, hal itu adalah fitnah luar biasa karena soal perumahan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Danny Pomanto melainkan dengan sekretariat Korpri kala itu.

Beni menjelaskan, Rabu (18/11) kemarin sore, pihaknya telah laporkan ke Polrestabes Makassar. Laporan telah diterima polisi dan kini menunggu pemanggilan untuk kelanjutan proses hukum.

"ASN-nya yang ada dalam video tersebut yang kami laporkan. Sementara baru dua nama ASN yang dilaporkan. Kemudian satu orang yg pertama kali memposting video tersebut, berinisial UH," kata Beni dikonfirmasi, Kamis (19/11).

Beni menambahkan, dalam laporan tersebut mereka memasukkan alat bukti pendukung berupa tangkapan layar percakapan di grup-grup WA yang menunjukkan siapa orang yang pertama kali memposting video tersebut, link-link berita online yang ikut memberitakan tanpa azas cover both side dan video berdurasi 4 menit lebih itu.

"Kami tidak mau mengarahkan kalau ini adalah serangan dari lawan politik. Yang pasti, politisasi masalah itu jelas sekali nampak. Ini berpengaruh terhadap elektabilitas klien kami, sudah menyerang pribadi," ujar Beni Iskandar seraya menambahkan, kliennya melaporkan kasus itu ke polisi atas nama pribadi dan dirinya ditunjuk sebagai kuasa hukum.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Agus Khaerul yang juga dikonfirmasi soal laporan tersebut mengatakan, dirinya belum melihat langsung laporan tersebut.

"Mungkin saja benar datang melapor kemarin tapi belum tiba di saya. Kemungkinan laporannya masih di bagian seksi umum (Sium)," ujarnya singkat.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan

Ini Sosok Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar: Langganan Keluar Masuk Tahanan

Pengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya
Warga Berbondong-bondong Amankan Barang Berharga Usai Rumah Terdampak Ledakan Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya

Warga Berbondong-bondong Amankan Barang Berharga Usai Rumah Terdampak Ledakan Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya

Warga sekitar gudang amunisi terlihat bergiliran masuk terbatas untuk mengambil barang berharga mereka dari rumah.

Baca Selengkapnya
Nasdem Ungkap Jagoan Koalisi Perubahan untuk Bertarung di Pilkada DKI Jakarta, Ini Nama-namanya

Nasdem Ungkap Jagoan Koalisi Perubahan untuk Bertarung di Pilkada DKI Jakarta, Ini Nama-namanya

Koalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.

Baca Selengkapnya
Kombes Polisi Tanya Pasukan Cuma 1 Orang yang Menjawab, Diperintah Maju Langsung Dikasih Duit

Kombes Polisi Tanya Pasukan Cuma 1 Orang yang Menjawab, Diperintah Maju Langsung Dikasih Duit

Aksi seorang komandan polisi langsung memberi uang tunai ke anggota di tengah apel menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya
'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya
Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.

Baca Selengkapnya
Membawa Pesan Pemilu Damai di Habitat Harimau Sumatera

Membawa Pesan Pemilu Damai di Habitat Harimau Sumatera

Rombongan polisi dan istri mengunjungi permukiman suku Talang Mamak untuk menyosialisasikan pemilu damai.

Baca Selengkapnya
Tak Pakai Mobil, Jenderal Polisi ini Pilih Lari dari Rumah Menuju Kantor Tempuh Jarak 10,5 KM

Tak Pakai Mobil, Jenderal Polisi ini Pilih Lari dari Rumah Menuju Kantor Tempuh Jarak 10,5 KM

Begini cara unik jenderal polisi orang nomor dua di Polda Sumut berangkat kerja ke kantor. Simak informasi berikut.

Baca Selengkapnya