Disdag Solo Terus Lakukan Rapid Test Usai Belasan Pedagang Pasar Reaktif
Merdeka.com - Dinas Perdagangan Kota Solo terus berkomitmen untuk mencegah penyebaran Virus Corona di pasar tradisional. Dari hasil rapid test yang dilakukan terhadap sejumlah pedagang beberapa waktu lalu, diketahui ada belasan yang dinyatakan reaktif. Para pedagang tersebut saat ini masih menjalani karantina mandiri sambil menunggu swab test.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK). Pihaknya juga mendatangi pedagang maupun pelaku pasar yang berkaitan dengan pedagang yang bersangkutan. Di antaranya tukang parkir, tukang gendong, maupun pedagang lain.
"Semua yang terbukti reaktif tersebut selama sudah dikarantina dan tidak boleh beraktivitas dengan orang lain," ujar Heru, Rabu (3/6).
Selain itu, lanjut Heru, jika mereka bekerja di pasar maka kios yang mereka gunakan untuk berjualan sementara harus ditutup. Demikian juga tukang gendong dan tukang parkir juga harus libur terlebih dahulu. Namun jika hasil tindak lanjut rapid test terbukti negatif, maka mereka diperbolehkan kembali beraktivitas di pasar.
"Meski belum 14 hari, kalau hasil swab test negatif mereka boleh jualan lagi. Kalau untuk saat ini kami masih terus aktif melakukan penyemprotan disinfektan baik di kios maupun pasar," jelasnya.
Heru menambahkan, dari kegiatan rapid test beberapa waktu lalu, ada belasan pedagang pasar tradisional yang reaktif. Yaitu 6 pedagang Pasar Kadipolo, 3 pedagang Pasar Legi, 5 pedagang Pasar Gede, dan 2 pedagang Pasar Depok.
"Untuk 2 pedagang di Pasar Depok ini hasil swab-nya negatif," jelasnya.
Lebih lanjut Heru menyampaikan, untuk kegiatan rapid test masih akan dilakukan di beberapa pasar tradisional. Ia berharap dalam waktu dekat rapid test dapat diprioritaskan di Pasar Notoharjo.
Seperti diketahui Pasar Notoharjo terdapat ratusan pedagang oprokan pagi dan siang hari. Pembeli di pasar ini juga relatif banyak dan tak sedikit yang berasal dari luar kota.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan
Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.
Baca SelengkapnyaMelihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca SelengkapnyaMenjelajah Pasar Rawamangun untuk Berburu Takjil, Ada Mi Gomak sampai Lemang yang Jarang Ditemui
Pasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengunjungi Pasar Loak Lemahwungkuk di Cirebon, Surganya Perkakas Rumah Tangga sampai HP Bekas
Di sini berbagai jenis barang bekas tersedia, mulai dari perkakas, HP sampai kursi roda.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Cek Stok Beras di Pasar Johar Karawang, Pasokan Sudah Mendekati Normal
Tambahan pasokan dari beras SPHP sebesar 300 ton perhari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Natal, Satgas Pangan Jabar Sidak Tiga Pasar di Bandung Raya
Hasil sidak terungkap terdapat tiga bahan pokok yang mengalami defisit.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pasar Tomohon, Ganjar Terkejut Lihat Daging yang Dijual: Ekstrem yang Ada di Sini
“Huah (kelelawar). Yang ekstrem tadi,” kata Ganjar sembari menunjuk daging tersebut
Baca Selengkapnya