Dirjen Pas: Kami bukan ahli ngurus teroris, narkoba, & koruptor
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) terus mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan. Penyebabnya, kerusuhan yang berakibat kaburnya ratusan narapidana sering kali terjadi di sejumlah Lapas akhir-akhir ini.
Plh Dirjen Pemasyarakatan Bambang Krisbanu angkat bicara soal masalah yang dihadapi anak buahnya di lapangan dalam menjaga narapidana dari berbagai latar belakang. Dia mengaku kesulitan dan bukan hal mudah untuk menjaga narapidana teroris di Lapas.
"Muncul lagi sekarang masalah-masalah yang lebih pelik misalnya teroris. Kami bukan ahlinya ngurus teroris. Tapi ditempatkan dalam Lapas. Kami harus melakukan deradikalisasi. Istilah itu saja baru kedengaran baru kemarin-kemarin. Jadi deradikalisasi itu ada untuk bisa mengubah paham para teroris ini untuk balik kepada paham yang benar," jelas Bambang usai menghadiri rapat tertutup bersama Komisi III DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/8).
Menurut dia, seorang ahli agama saja belum tentu bisa melakukan deradikalisasi terhadap terpidana teroris. Sehingga dia berpendapat, jika narapidana teroris tak bisa disamakan dengan napi lainnya.
"Dan itu bukan hal yang mudah. Ustaz kondang saja enggak bisa mengubah," cetusnya.
Selain itu, kata dia, narapidana narkoba juga menjadi salah satu masalah yang muncul di Lapas. Sebab, lanjutnya, Lapas tak memiliki fasilitas rehabilitasi bagi para terpidana narkoba.
"Masalah narkoba, kami bukan ahlinya untuk terapi dan rehabilitasi sementara pengguna saja sekarang sudah lebih sekitar 15.000. Kami enggak punya dokter, enggak punya klinik, fasilitas enggak punya," keluh dia lagi.
Belum lagi, Bambang menambahkan, masalah korupsi yang berdampak pada psikologis yang terjadi di lapangan. "Para koruptor pada umumnya pendidikan rata-rata lebih tinggi, tapi berbeda dengan yang ada di ujung tombak, jadi status sosialnya juga beda. Status ekonomi beda. Jadi itu berpengaruh terhadap petugas kami," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaUsai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara
Ganjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaJanji Prabowo di Depan Rakyat Palembang: Kemiskinan dan Korupsi akan Kita Hilangkan dari Indonesia!
Prabowo mengumbar janji-janjinya jika terpilih menjadi presiden periode 2024-2029.
Baca Selengkapnya