Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur PT Bhakti Investama Wandhy Wira Riady. Petinggi Bhakti Investama ini diperiksa sebagai saksi perkara dugaan suap terkait restitusi pajak.

"Kami periksa untuk pengembangan penyidikan," ujar Juru bicara KPK, Johan Budi, melalui pesan singkat, Senin (16/7).

Dari pantauan merdeka.com, Direktur PT Bhakti Investama Wandhy Wira Riady belum terlihat hadir di gedung KPK, padahal dalam jadwal jelas tertulis pukul 9.30 Wib. Ini menjadi pemeriksaan pertama petinggi Bhakti Investama tersebut.

Seperti diketahui, dalam kasus ini KPK juga pernah memeriksa Hary Tanoesoedibjo. Selain itu, salah satu komisaris Antounius Z Tonbeng sudah berulang kali diperiksa. Bahkan Antounius telah pula dicekal pihak Imigrasi.

Satu persatu pemeriksaan terhadap jajaran petinggi perusahaan finansial ini, lantaran KPK menduga ada keterlibatan dari komisaris dalam kasus suap terhadap pegawai pajak.

Kasus ini berawal setelah KPK menangkap tangan pegawai Ditjen Pajak dan pengusaha James Gunarjo ketika bertransaksi suap di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu 7 Juni 2012.

Pada penangkapan itu, KPK menyita uang dari James Rp 285 juta, yang diduga suap terkait pengurusan pajak di PT Bhakti Investama Tbk senilai. Tommy kini telah dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Seksi Konsultasi KPP Sidoarjo dan pemecatannya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tengah diproses.

KPK juga pernah menggeledah rumah Tommy dan menyita berkas-berkas penting milik keluarga Tommy. Selain itu KPK juga menggeledah kantor Bhakti Investama di MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.