Diprotes Warga, PT Wika Targetkan Proyek IPAL di Pekanbaru Selesai Akhir Desember
Merdeka.com - Proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Jalan Durian, Kota Pekanbaru mendapat protes dari beberapa warga. Menanggapi persoalan itu, PT Wijaya Karya sebagai salah satu kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut akan segera menyelesaikan. Perusahaan pelat merah itu menargetkan proyek akan selesai pada Desember 2021.
"Untuk pembangunan perpipaan air limbah di Pekanbaru, khususnya Paket SC-1 di area Kecamatan Sukajadi ditargetkan selesai pada akhir Desember 2021," ujar Manager Project PT Wijaya Karya (Wika), Lutfi Bina saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (6/10).
Lutfi menjelaskan, saat ini pekerja di lapangan terus mengejar penyelesaian proyek di beberapa jalan wilayah Sukajadi itu. Sebab, saat ini progres pembangunan jaringan sudah mencapai 92 persen. Namun progres masih terus dikejar agar selesai sebelum akhir Desember ini.
"Kita terus mengejar sampai 100 persen agar sebelum akhir Desember 2021. Saat ini pekerjaan jaringan Paket SC-1 telah memasukkan tahap akhir konstruksi," jelasnya.
Menurut Lutfi, progres yang sudah memasuki tahap akhir berada di Jalan Semangka, Jalan Durian, Jalan Dagang, Jalan Mangga serta jaringan utama di Jalan Ahmad Dahlan. Dia mengakui, memang selama pelaksanaan konstruksi di lokasi perlu ada penutupan akses dan pengalihan jalur.
Bukan tanpa sebab, penutupan dan pengalihan jalan ini untuk mencegah masuknya kendaraan ke lokasi pekerjaan karena cukup berbahaya bagi pengendara.
Aktivitas alat berat di lokasi diharapkan tidak bersinggungan dengan kendaraan masyarakat.
"Kami mohon maaf. Kami juga memohon kesabaran warga sampai dengan proses pengaspalan dapat dilakukan," katanya.
Lutfi memastikan, jalan-jalan yang sudah digali dan dipasang jaringan pipa, bakal dikembalikan seperti semula. Pihak kontraktor segera melakukan pengaspalan bertahap.
Kondisi jalan akan menjadi sempurna sebagaimana kondisi awalnya. Pengaspalan ini untuk memastikan akses lalu lintas dapat dibuka kembali.
Namun, proses pengaspalan dilakukan setelah pengetesan jaringan pipa yang dipasang. Termasuk memastikan bahwa jaringan air limbah tersebut layak digunakan nantinya.
"Beberapa lokasi seperti Jalan Semangka, Jalan Durian, Jalan Dagang itu yang akan dilakukan pengaspalan pada periode Oktober 2021 ini," jelasnya.
Sedangkan untuk pengaspalan di periode September 2021 sebagian besar kondisi jalan setelah pemasangan pipa sudah dikembalikan dengan pengaspalan dan sebagian beton rigid. Sampai saat ini total panjang jalan sudah direkondisi sepanjang 15 Km.
"Pada September lalu, kita telah melakukan pengaspalan di beberapa lokasi, seperti di Jalan Semangka, Jalan Nenas, Jalan Kusuma dan di Jalan Murai. Kami mohon agar masyarakat bersabar sampai dengan pengaspalan periode selanjutnya masih sekitar 2.6 km, kami targetkan akhir November sudah teraspal semua," terangnya.
Mereka juga mengalami kendala di lapangan karena saat ini memasuki musim penghujan. Sehingga produktifitas terganggu bahkan banjir pasca hujan deras di lokasi pekerjaan tidak bisa dihindari. Sebab, aliran saluran drainase yang tidak lancar akibat sampah.
"Tetapi, konsistensi penerapan clean construction terus dilakukan seperti pembersihan parit, membersihkan pagar rumah warga kotor akibat pelaksanaan pekerjaan. Kita juga melakukan penyisipan jalan akses warga serta perbaikan saluran," katanya.
Selain itu ada event kegiatan bersama tenaga kebersihan dari Dinas Kebersihan Kota Pekanbaru dalam rangka pembersihan saluran. Lokasinya mulai dari Jalan Ahmad Dahlan dengan adanya sampah yang cukup banyak.
Untuk diketahui, proyek IPAL di Kota Pekanbaru dikerjakan oleh dua kontraktor. Keduanya yakni PT Wijaya Karya (Wika) dan Hutama Karya (HK). Khusus area selatan masuk ke paket SC1 dikerjakan Wika-Karaga KSO dan SC2 dikerjakan oleh PT HK-Rosa KSO.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau, Ichwanul Ihsan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan warga atas proyek IPAL tersebut. Dia memastikan kondisi tersebut akan segera berakhir.
"Kami mohon maaf dan juga mohon pengertian masyarakat Kota Pekanbaru yang terdampak pekerjaan IPAL ini. Sesuai kontrak, maka untuk paket SC1 dan SC2 di daerah Sukajadi akan selesai di Desember ini," ucap Ihsan melalui pesan WhatsApp kepada merdeka.com.
Sebelumnya diberitakan, meski sudah berjalan tiga tahun lamanya, namun proyek IPAL di Kota Pekanbaru tidak menunjukkan bakal selesai. Dampaknya, selain menyebabkan jalanan rusak juga usaha jualan harian dan tukang jahit di sekitar lokasi menjadi sepi.
"Dulu kan mereka memulai dari Jalan Ahmad Dahlan, tapi sekarang sudah sampai ke Jalan Durian tempat kami berjualan. Gara-gara itu sepi kali orang yang membeli di tempat kami," kata Faris, salah satu pedagang yang terdampak proyek IPAL di Jalan Durian, Kota Pekanbaru, Rabu (6/10).
Memang proyek pembangunan IPAL yang sempat menutupi total badan Jalan Durian, Kampung Melayu Pekanbaru sudah dibuka. Tetapi aktivitas proyek itu membuat omzet pedagang turun.
"Proyek ini sudah 1 bulan di Jalan Durian, kalau di Jalan Ahmad Dahlan sudah lama itu. Kalau tidak salah sudah 3 tahun," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi temui preman yang lakukan pemalakan pekerja proyek perbaikan jembatan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca SelengkapnyaIde membuat terasi dilatarbelakangi kegemarannya makan sambal
Baca SelengkapnyaBegini momen istri Ipin, sosok preman pemalak proyek jembatan minta bantuan Dedi Mulyadi agar dibebaskan dari penjara.
Baca SelengkapnyaMeski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Imlek dimeriahkan dengan pertunjukan barongsai di sejumlah pusat perbelanjaan di Depok.
Baca SelengkapnyaKerja sama yang solid antara aparat keamanan dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Baca Selengkapnya