Merdeka.com - Arus lalu lintas melambat di Jalan Pelita Raya, Rabu pagi (2/12), terutama di depan salah satu warung kopi tradisional di sana karena sebagian kendaraan parkir dengan mengambil badan jalan. Ada yang tak biasa dengan pengunjung warung. Rupanya Duta Besar Australia Paul Grigson bersama Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto.

Dengan santai dubes ini diskusi dengan wali kota berbaur dengan pengunjung warkop yang rata-rata berseragam PNS, menikmati kopi sebelum masuk kerja. Diskusi lancar di sela sruputan kopi Toraja dan kopi Enrekang serta cemilan kue tradisional. Ada kue dadar, kue onde-onde dan apem.

"Saya suka di luar dari pada dalam kantor saja. Di warung kopi ini bisa lebih dekat dengan masyarakat," tutur Paul Grigson.

Kata Paul lagi, dirinya suka Makassar karena serupa dengan Brisbane, kotanya di Australia. Selain itu juga menurut Paul, kopinya enak dan miliki pantai yang indah. Masyarakatnya juga ramah.

"Saya suka Coto Makassar dan kuliner jeroan lainnya," imbuh Paul seraya tertawa.

Kedatangan Dubes Australia dengan cara bersantai di Makassar ini adalah untuk menjajaki pembukaan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia yang dipastikan tahun 2016.

Agenda selanjutnya setelah ngopi di warkop tradisional ini, Paul Grigson melanjutkan perjalanannya ke anjungan Losari. Di sana dia akan menyerahkan batik Yirrkala, batik khas Australia kepada warga Makassar diwakili Mohammad Ramdhan Pomanto.

Batik Yirrkala adalah produk yang dibuat atas kerja sama antara Pusat Kesenian Yirrkaa dari North East Arnhem Land dengan pengusaha di Pekalongan, Jawa Tengah.

Dubes Australia ini sudah berada di Makassar sejak 30 November kemarin. Dan telah mengunjungi Universitas Hasanuddin, PT Industri Kapal Indonesia (IKI) dan pesantren IMMIM Putra Makassar.