Merdeka.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebut Irjen Teddy Minahasa perintah bawahannya, AKBP Doddy Prawiranegara untuk mengantarkan sabu seberat lima kilogram ke Jakarta ke tangan Linda Pujiastuti alias Anita melalui jalur udara. Namun perintah itu justru ditolak Doddy.

Perihal tersebut disebutkan JPU saat membacakan surat dakwaan Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat pada hari ini, Kamis (2/2).

"Saat itu terdakwa merespons saksi Doddy Prawiranegara dengan cara menawarkan kepada Doddy Prawiranegara untuk membawa sabu tersebut dengan menggunakan pesawat namun saksi Doddy Prawiranegara mengatakan bahwa hal tersebut akan berisiko dampaknya," sebut Jaksa (JPU) di ruang sidang utama PN Jakarta Barat, Kamis (2/2).

Sebelum narkotika jenis sabu di bawa Doddy ke Jakarta dari Bukittinggi, ia diminta Teddy untuk menukar sabu lima kilogram dengan tawas saat pemusnahan di Mapolres Buktitinggi pada 15 Juni 2022. Alhasil Dody pun menyarankan untuk membawa sabu itu melalui jalur darat ke Jakarta.

Setelahnya tiba di Jakarta, 22 September pukul 04.30 WIB bersama dengan tersangka lain, Syamsul Ma'arif berangkat menuju Jakarta dengan mobil pribadi Doddy dari Kota Padang.

"Dengan menggunakan mobil Suzuki Jimny warna kuning stabilo nomor polisi D 371 MNY milik saksis Doddy Prawiranegara sambil membawa narkotika jenis sabu yang mereka telah masukan ke dalam kardus," ujar JPU.

Setelahnya, Syamsul diperintah Doddy untuk mengantar langsung sabu lima kilogram itu ketangan Linda langsung di Jakarta di kawasan Kedoya, Jakarta Barat dan tiba.

Singkat cerita, Anita pun ditangkap oleh kepolisian Polda Metro Jaya di kediamannya, Jakarta Barat. Penangkapan itu pun berlanjut hingga akhirnya ke Teddy Minahasa.

Penyidik Polda Metro Jaya menyatakan Irjen Pol Teddy Minahasa diduga telah memerintahkan anak buahnya untuk menyisihkan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu dari hasil pengungkapan kasus untuk diedarkan.

Polres Bukit Tinggi awalnya hendak memusnahkan 40 kilogram sabu, namun Irjen Pol Teddy Minahasa diduga memerintahkan untuk menukar sabu sebanyak lima kilogram dengan tawas.

Meski demikian, penggelapan barang bukti narkoba tersebut akhirnya terbongkar dengan rangkaian pengungkapan kasus narkotika oleh Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya.

Sebanyak 1,7 kilogram sabu telah berhasil diedarkan sedangkan 3,3 kilogram sisanya berhasil disita oleh petugas.

Adapun pasal yang disangkakan kepada Teddy yakni Pasal 114 Ayat 3 sub Pasal 112 Ayat 2 Jo Pasal 132 Ayat 1 Jo Pasal 55 UU Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman maksimal hukuman mati dan minimal 20 tahun penjara.