Diperiksa untuk kasus Hambalang, apakah Mirwan Amir terlibat?
Merdeka.com - Kasus Hambalang merupakan kasus korupsi besar (grand corruption) yang melibatkan banyak pihak. Hari ini, pemeriksaan saksi sampai pada Mantan Ketua Badan Anggaran DPR Mirwan Amir. Mirwan dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk 3 tersangka dalam korupsi pengadaan barang dan jasa pembangunan proyek olahraga Hambalang.
"Saksi untuk tersangka DK, AAM dan TBMN," ujar Kabag Pemberitaan dan Informasi, Priharsa Nugraha, Jumat (26/4).
Selama ini Mirwan yang merupakan anggota DPR RI ini sering dipanggil KPK dalam kasus yang menyeret Wa Ode Nurhayati dan Fahd El Fouz, suap alokasi DPID. Belum diketahui apa kaitannya Mirwan dalam kasus Hambalang. Sebagai seorang saksi, sudah pasti Mirwan dianggap mengetahui, mendengar dan melihat kasus tindak pidana korupsi tersebut.
Selain Mirwan, KPK memanggil orang Adhi Karya, Teguh, yakni Sutrisno, Purwadi, Koorniawan.
Proyek Hambalang dimulai pada tahun 2003. Pembangunan proyek itu bertujuan untuk menambah fasilitas latihan olahraga. Pada tahun 2004-2009, proyek tersebut dipindah ke Kemenpora dengan pengurusan sertifikat tanah Hambalang, studi geologi serta pembuatan masterplan.
Pada 2009, anggaran pembangunan diusulkan menjadi sebesar Rp 1,025 triliun kemudian pada 2010 kembali diminta penambahan kebutuhan anggaran menjadi Rp 1,175 triliun melalui surat kontrak tahun jamak dari Kemenkeu.
Dari kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,175 triliun, hanya Rp 275 miliar yang mendapat pengesahan. Jumlah itu berasal dari APBN 2010 sebesar Rp 125 miliar dan tambahan Rp 150 miliar melalui APBN-P 2010. Anggaran tersebut bahkan bertambah menjadi Rp 2,5 triliun karena ada pengadaan barang dan jasa.
Disebut-sebut dua nama menteri yakni Mantan Menpora Andi Mallarangeng dan Menkeu Agus Martowardojo yang paling bertanggung jawab akibat kebijakan tersebut. Diduga uang pemenang tender Adhi Karya dan Wijaya Karya mengalir ke kongres pemenangan Anas Urbaningrum untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Andi Mallarangeng sendiri telah ditetapkan tersangka bersama petinggi Adhi Karya Teuku Bagus juga ditetapkan sebagai tersangka.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Taruna Akpol Punya Nama Bermakna 'Pemuda Paling Ganteng', Jenderal Polisi Sampai Bilang 'Menang Banyak Kau'
Komjen Fadil Imran kaget dengan arti nama salah satu taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaDewan Pakar TKN soal Mahfud Dilaporkan ke Bawaslu: Bahan Debat Bukan untuk Diadukan
TKN menilai hak pendukung Gibran untuk melaporkan Mahfud ke Bawaslu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pecah Bintang, Sosok Nurul Azizah Polwan Cantik Mantan Jubir Polri Kini Berpangkat Brigjen
Seorang Polwan cantik Nurul Azizah mendapatkan jabatan baru menjadi Dirprogsarjana STIK, sekaligus menandai naiknya pangkat dari Kombes ke Brigjen.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Emang Etik Punya Ndas ya?
Prabowo menceritakan kembali momen saat berdebat dengan Anies. Prabowo mengucapkan kata 'ndasmu etik'.
Baca SelengkapnyaMomen Komjen Polri Cek Nama Taruna Akpol 'Benar Enggak Namamu Sesuai sama Kelakuanmu'
Sosok Komjen Polri cari tahu makna di balik nama para taruna Akpol. Simak di antaranya.
Baca SelengkapnyaDi Depan Para Perwira, Tiba-tiba Komjen Fadil Imran Beri Hormat Kepada Aipda Erwin, Ternyata Gara-gara Ini
Rupanya, bukan tanpa alasan Fadil memberi hormat ke anak buahnya itu.
Baca SelengkapnyaDikawal Anggota DPD, Relawan Mas Gibran Bagikan Sembako di Pekanbaru, Medan hingga Majene
Relawan Mas Gibran kembali menggelar aksi bagi-bagi sembako di sejumlah provinsi
Baca SelengkapnyaSampai Ampun-ampun, Komjen Fadil Imran Akui Sering Dimarahi Pengasuh Pondok Tremas, KH Luqman Harits 'Sudah Saudara'
Komjen Pol Fadil Imran mengaku sering kena marah. Pelakunya tak lain ialah sosok pengasuh Pondok Tremas, Pacitan.
Baca Selengkapnya