Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinkes Sumsel dan Palembang Saling Lempar Soal Sebaran Covid-19 Varian India

Dinkes Sumsel dan Palembang Saling Lempar Soal Sebaran Covid-19 Varian India ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebaran Covid-19 varian B1617 asal India diketahui sudah masuk di wilayah Sumatera Selatan sejak Januari 2021. Hanya saja, dinas terkait terkesan saling lempar terkait perkembangannya terkini.

Dinas Kesehatan Palembang mengakui adanya Covid-19 jenis tersebut di wilayahnya. Namun, penelusuran belum dilakukan karena dalam proses pengerjaan teknis.

"Tracing kasus konfirmasi dari varian B1617 sudah dapat dipastikan. Tetapi karena masih dalam proses pengerjaan bagian surveilans teknis penelusuran belum bisa dilakukan," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Palembang, Yudhi Setiawan, Senin (10/5).

Dia menyebut Dinkes Palembang belum memiliki data pasien yang terpapar Covid-19 varian B1617. Dia pun menyarankan untuk koordinasi dengan Dinkes Sumsel.

"Jadi tracing belum dapat diinformasikan dari bagian surveilans. Karena untuk varian baru kami belum punya info resmi, nanti silakan konfirmasi ke Dinkes Sumsel," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri justru menyebut data pasien Covid-19 sedang ditelusuri Dinkes Palembang. Hanya saja, laporan penelusuran dari pihak terkait belum diterima.

"Masih dalam penyelidikan tim kota Palembang, kami belum terima informasi lengkap," tutupnya.

4 Warga Sumsel Terpapar Covid-19 Varian India

Sebanyak empat warga Sumatera Selatan terpapar Covid-19 varian B1617 atau mutasi dari India. Hanya saja, semua pasien sudah dinyatakan sehat.

Wakil Ketua PIE Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hosien (RSMH) Palembang Harun Hudari membenarkan informasi itu. Menurut dia, mereka terpapar pada Januari 2021 dan sudah sehat sehingga diizinkan pulang.

"Varian baru itu sudah ada sejak Januari 2021 di Sumsel. Mereka warga Sumsel atau WNI," ungkap Harun, Senin (10/5).

Menurutnya, adanya virus Corona mutasi India itu setelah dilakukan pemeriksaan sampel terhadap beberapa orang pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan. Lama dan panjangnya proses pemeriksaan dan pengujian sampel di Jakarta, membuat hasilnya baru diumumkan 8 Mei 2021.

"Ya, karena pemeriksaannya panjang, baru 8 Mei kemarin diumumkan oleh Kementerian Kesehatan," ujarnya.

Dikatakan, varian virus Covid-19 masuk ke Sumsel bukanlah kali pertamanya terjadi. Menurut dia, hampir seluruh mutasi baru virus corona sudah masuk ke wilayah itu. Sayangnya alat yang dimiliki di daerah hanya mampu mengetahui positif atau tidaknya seseorang dari virus tersebut.

"Varian masuk sudah macam-macam, dari Jawa Timur, Inggris, dari Belanda sudah ada semua di Palembang ini," kata dia.

Dia menjelaskan, Covid-19 asal India itu tak jauh berbeda dengan jenis sebelumnya, seperti gejala yang dirasakan maupun risiko kematian. Bedanya risiko penularan tiga kali lebih cepat dibandingkan Covid-19 asal Wuhan.

"Misalnya dalam sehari Covid-19 yang biasa menularkan 1 juta orang, yang baru ini bisa sampai 2- 3 juta orang per hari," ujarnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk disiplin menjalankan prilaku hidup sehat dan bersih serta menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

"Kami terus melakukan pemutusan penularan ketika ditemukan varian baru," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya