Dinilai gagal & beristri lebih dari satu, Gubernur Sumut didemo
Merdeka.com - Puluhan mahasiswa berunjuk rasa di DPRD Sumut, Senin (11/8). Mereka menyatakan Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho telah gagal memimpin provinsi ini.
Mahasiswa yang mengatasnamakan Kelompok Mahasiswa Cipayung Plus menilai kepemimpinan Gatot di Sumut hanya sebatas seremonial. Selain itu ada sejumlah temuan instansi terkait yang mereka nilai sebagai indikasi terjadinya dugaan tindak pidana korupsi di Pemprov Sumut.
"Karena itu kami menyatakan sikap tegas, memberikan rapor merah kepada Gatot Pujonugroho. Kami meminta Garot Pujonugroho untuk mundur dari jabatannya," kata Anggia Ramadhan dari Badko HMI Sumut.
Mahasiswa juga mendesak agar aparat penegak hukum segera menindaklanjuti dugaan korupsi di Sumut. Para pejabat yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi di daerah ini harus segera diperiksa.
Meski intinya menyoroti kegagalan pemerintahan Gatot dan dugaan korupsi yang terjadi, mahasiswa juga membeberkan indikasi orang nomor satu di Sumut itu beristri lebih dari satu. Mereka bahkan membawa sejumlah foto mirip Gatot berduaan dengan seorang perempuan yang tidak mirip dengan Sutiyas Handayani, yang dikenal sebagai istri politikus PKS itu.
Terdapat tiga pose foto yang dibawa mahasiswa pengunjuk rasa. Salah satunya, sang pria mengenakan pakaian ihram dan memegang tangan perempuan berhijab itu.
Bukan hanya menunjukkan foto repro itu, mereka juga membagikan salinannya kepada pegawai, polisi dan anggota Dewan yang melihat aksi ini. "Foto-foto ini menjadi bukti nyata dari aksi kami sebelumnya yang menduga Gatot mempunyai istri lebih dari satu," kata Turedo Sitindaon dari GMNI Sumut.
Menurut Turedo, Gatot diduga telah melanggar sumpah jabatannya karena pejabat negara tidak diperbolehkan beristri lebih dari satu. Mereka pun mendesak DPRD Sumut agar meneruskan hak interpelasi dan hak angket untuk memakzulkan Gatot atas kesalahan itu.
Aksi puluhan mahasiswa ini diterima anggota Komisi A DPRD Sumut, Syamsul Hilal. Dia menyatakan mendukung sikap mahasiswa yang menuntut penegakan hukum di daerah ini.
Namun, terkait foto yang dibawa mahasiswa, Syamsul enggan menanggapi. Alasannya, hal itu merupakan urusan pribadi, meskipun dia tidak menampik telah terjadi pelanggaran kode etik jika dugaan mahasiswa terbukti kebenarannya.
Setelah aspirasinya diterima, massa kelompok Cipayung Plus ini akhirnya membubarkan diri. Namun, mereka berjanji akan menyebarkan foto-foto itu kepada seluruh anggota Dewan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenang kebersamaan Maruarar Sirait bareng Jokowi dan Megawati sebelum mundur dari PDI Perjuangan. Ini potret selengkapnya.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara Pemilu 2024 akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTiga foto wajah pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024 itu terpampang dalam surat suara berukuran besar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sehari setelah dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR, Agus Yudhoyono atau AHY langsung blusukan dan membagikan sertifikat tanah di Manado.
Baca SelengkapnyaMarco anak Diah Permatasari baru pertama kali nyoblos untuk pemilu. Penasaran seperti apa foto-fotonya?
Baca SelengkapnyaKepadatan terjadi di Pelabuhan Ciwandan pada hari pertama puncak arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaBanyak Bupati muda yang kini memimpin di berbagai kawasan di Indonesia. Beberapa di antaranya dikenal memiliki paras rupawan
Baca SelengkapnyaTersembunyi di tengah hutan lebat kaki Gunung Salak, Curug Walet menawarkan pesona alam yang menakjubkan bagi para pengunjungnya.
Baca SelengkapnyaRekapitulasi suara merupakan proses penghitungan dan penjumlahan suara yang diperoleh oleh setiap calon atau partai politik dalam sebuah pemilihan umum.
Baca Selengkapnya