Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinasti Atut dapat puluhan miliar, gizi balita di Banten buruk

Dinasti Atut dapat puluhan miliar, gizi balita di Banten buruk Ratu Atut. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Puluhan miliar rupiah dalam bentuk dana hibah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten tahun anggaran 2012 mengalir ke Dinasti Ratu Atut Chosiyah. Namun, dana tersebut tak menyentuh balita di Banten bernama Saehul Umam, anak berusia 2 tahun ini tak berdaya akibat menderita gizi buruk.

Tubuh dan kaki Saehul Umam kurus dengan kepala membesar serta perut membuncit sejak dari lahir. Orangtua Saehul Umam, Samaun dan Umayah pasrah melihat kondisi anaknya tersebut karena tak memiliki biaya untuk berobat. Warga Ci Wedus, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten ini hanya menjalani perawatan seadanya dan tidak mendapat bantuan dari pemerintah setempat.

"Dia belum bisa jalan, cuma bisa duduk dan berbaring saja. Kalau makan masih mau," kata Umayah di Banten, Rabu (23/10).

Sedangkan suami Umayah, bapak Saehul Umam, sehari-harinya hanya bekerja sebagai penjahit keliling yang berpenghasilan Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu per hari. Uang tersebut hanya mampu membeli dua kilo beras saja, tetapi tidak cukup untuk membiayai penyakit anaknya.

"Paling hanya dapat Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu. Hanya cukup untuk beli beras dua liter saja sudah habis, enggak bisa buat berobat," ungkap Umayah.

Sebelumnya, dari data yang dihimpun merdeka.com, anak sulung Atut, Andika Hazrumi, berperanan di tiga organisasi, yakni di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Banten, dan Karang Taruna Provinsi Banten. Dana hibah yang diterima organisasi dengan sasaran pemuda karya ini seluruhnya Rp 10 miliar.

Istri Andika, Adde Rosi Khoirunnisa, mengetuai tiga organisasi, yakni Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Provinsi Banten, Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Banten, dan P2TP2A Provinsi Banten dengan total kucuran dana hibah Rp 5,6 miliar.

Adik Kandung Ratu Atut Chosiyah, Tatu Chasanah mengetuai tiga organisasi kemasyarakatan, yaitu Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten, Forum Kader Posyandu Provinsi Banten, dan Gerakan Nasional kesejahteraan Sosial (GNKS) Provinsi Banten. Total dana hibah yang diterima tiga organisasi itu tidak kurang dari Rp 7,5 miliar.

Suami Atut, Hikmat Tomet, menerima kucuran Rp 750 juta untuk menggerakkan ekonomi kreatif melalui wadah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Banten.

Dana hibah dari APBD Provinsi Banten juga diberikan kepada yayasan dan organisasi profesi yang ada hubungan keluarga dengan Ratu Atut. Majelis Taklim Al-Chosiyah dan Yayasan Darussolichan mendapatkan kucuran hibah sebesar Rp 6,6 miliar. Sedangkan Yayasan Amal Sejahtera menerima dana hibah Rp 900 juta.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Banten yang di ketuai oleh Adik kandung Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana menerima hibah hingga Rp 9 miliar.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Terpencil di Tengah Hutan, Begini Potret Kampung Halaman Basrizal Koto Orang Terkaya di Sumatera Barat
Terpencil di Tengah Hutan, Begini Potret Kampung Halaman Basrizal Koto Orang Terkaya di Sumatera Barat

Basrizal Koto dikenal sebagai sosok pengusaha besar di Sumatera.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.

Baca Selengkapnya
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam
Lebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam

Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras
Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras

Dua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.

Baca Selengkapnya
Banjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Banjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari

Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.

Baca Selengkapnya
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?

Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.

Baca Selengkapnya