Din Syamsuddin minta FPI terima Ahok jadi gubernur DKI
Merdeka.com - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengomentari sikap Front Pembela Islam (FPI) yang menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI Jakarta. Menurutnya, hal tersebut tak perlu dilakukan.
Jika tidak puas dengan keputusan ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia ini meminta untuk memperjuangkan calon yang dinilai tepat pada pemilihan gubernur (Pilgub) 2017.
"Tidak perlu menampilkan pendekatan yang melanggar hukum, ini sudah sesuai dengan undang-undang dan demokrasi," kata Din usai menghadiri makan malam World Peace Forum (WPF) ke-5 di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (22/11).
Dengan terpilihnya mantan Bupati Belitung Timur ini sebagai Gubernur DKI Jakarta diharapkan dapat mengayomi seluruh warga Jakarta. Terutama untuk warga asli Jakarta, Betawi. Sebab mayoritas warganya menganut kepercayaan Islam.
"Kalau tidak puas silakan pada Pilgub yang akan datang," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaAhok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaJokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD
Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaPDIP Tepis Isu Ahok jadi Kuda Putih: Justru Mengejutkan Pak Jokowi
Ahok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca Selengkapnya