Diledek, guru balas jewer, jambak dan jedotkan murid
Merdeka.com - Seorang guru seharusnya bisa digugu dan ditiru. Namun lain halnya dengan Hartoyo, guru di SMP Negeri 3 Patuk, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hartoyo tega menjewer, kemudian menjambak rambut dan membenturkan kepala muridnya ke tembok, hanya karena menjadi bahan ejekan sang murid.
Murid yang menjadi korban penganiayaan guru tersebut adalah Doni Rohma Aryanto, salah satu murid di SMP Negeri 3 Patuk.
Dari informasi yang dihimpun merdeka.com di kepolisian, kejadian penganiayaan itu berawal saat korban dan dua temanya yaitu Anggit dan Andika, sedang bermain di halaman sekolah.
Di sela-sela permainan, ketiga murid itu sambil berkelakar memelesetkan nama gurunya dengan kata-kata ‘horotoyoh’. Mendengar ucapan muridnya itu, sang guru Hartoyo emosi tidak terima.
“Korban dipanggil dan dijewer telinganya hingga berdarah. Tak cukup di situ, korban juga dijambak dan kepalanya dibenturkan ke tembok,” jelas Kapolsek Patuk Kompol Tri Pujo Santoso saat dikonfirmasi merdeka.com di Mapolsek Patuk Senin(9/9).
Tak terima dengan perbuatan sang guru, korban beserta orangtua murid langsung melaporkan tindakan penganiayaan itu ke polisi.
“Laporan sudah diterima, oknum guru tersebut saat ini sudah kami amankan di Mapolsek,” tegasnya.
Kini, polisi sudah melakukan upaya penyelidikan terhadap kasus ini. Korban yang melaporkan penganiayaan guru itu sudah dimintai keterangan dan masih menunggu hasil visum dokter sebagai kelengkapan penyidikan.
“Akibat perbuatan yang tidak dibenarkan itu sang guru bisa dikenai pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tiga tahun penjara,” pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaBerikan pantun lucu ini untuk menghibur mereka sang pahlawan tanpa tanda jasa yang tak kenal lelah meski jarang diapresiasi.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.
Baca SelengkapnyaSetiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret pensiunan guru tersenyum bahagia bisa duduk di kursi kerja sang putra.
Baca SelengkapnyaJasad Arsyad pertama kali ditemukan dalam kondisi tertelungkup.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya