Dilatih TNI, masinis KCJ digembleng hadapi penumpang anarkis
Merdeka.com - Masinis kereta Commuter Line Didit Priyanto mengaku harus melalui gemblengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Hal ini untuk mempersiapkan fisik dan mental para calon masinis sebelum bertugas.
Didit mengaku bersyukur telah mendapatkan gemblengan fisik dan mental oleh TNI sebelum bertugas di lapangan, utamanya menghadapi penumpang anarkis. Latihan oleh TNI Angkatan Darat dilakukan di Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan (Pusdikbekang), Cimahi, Jawa Barat.
"Ya di situ kan dilatih fisik sama mental, kayak kejadian dikeroyok penumpang waktu itu. Kalau belum pendidikan (dengan TNI) ya mungkin bisa nangis di situ. Kalau masinis nangis gara-gara digebukin penumpang kan lucu," tutur Didit kepada merdeka.com, Kamis (21/5).
Didit mengatakan, saat dirinya menghadapi perilaku anarkis ribuan penumpang, mentalnya sudah terbentuk hingga dirinya tak terpancing emosi.
"Ya dari situ kita sudah siap, jadi mentalnya harus benar-benar siap, karena kan urusannya sama ribuan orang kalau mentalnya gak kuat ya mungkin ditinggal pulang kretanya kalau gangguan," ujar Didit.
Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa menambahkan, calon masinis KCJ digembleng oleh TNI untuk membentuk mental dan karakternya. Hal ini berkaitan dengan kepatuhan para masinis terhadap prosedur standar (SOP) saat membawa ribuan penumpang dari satu stasiun ke stasiun berikutnya.
"Karena kan masinis harus benar-benar konsisten, benar-benar sesuai dengan ketentuan. Mulai dari dia baca sinyal, jadi salah satu tujuan pelatihan dengan Pusdikbekang itu ya karena memang masinis ini risikonya sangat besar, artinya mentalnya harus dibentuk. Kepribadiannya juga harus dibentuk juga biar tertib, taat aturan segala macam," tutur Eva.
Selain itu, masinis juga disiapkan untuk menghadapi situasi di mana para penumpang sudah tidak bisa mengendalikan emosi, seperti yang pernah dihadapi Didit.
"Terus kita harapkan juga salah satunya ya tadi itu menguatkan. Karena dia di lapangan itu bukan hanya masalah dengan penumpang, tapi ketika misalnya nabrak orang, kendala-kendala lintas, lintas kita kan masih terbuka, dia harus kuat lah, harus siap mengatasi kondisi-kondisi yang ada di lapangan, apalagi sekarang posisinya masinis itu sendiri di depan, dulu kan ada berdua, skr dia sendiri," ujar Eva.
Menurut Eva, perlintasan kereta api di Jabodetabek masih belum steril, masih sangat terbuka. Masyarakat masih bisa melintas rel kereta api kapan saja, meski kereta sudah dekat. Belum lagi perlintasan liar yang dibuat tanpa izin.
"Perlintasan liar kan harusnya tanggung jawab Pemda atau Dirjen KA, sama perlintasan mobil. Kan gak mungkin KRL berhenti mendadak karena yang dia bawa 1000 lebih orang, kalau ngerem mendadak bisa-bisa anjlok," ujar Eva.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaAksinya pun banjir sorotan hingga gelak tawa dari warganet.
Baca SelengkapnyaBerikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaDiduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaBerikut momen prajurit TNI ditangisi sosok setia yang bukan istrinya saat akan pergi tugas.
Baca SelengkapnyaAnies memuji kinerja JK saat menjabat wapres yang bisa mengimbangi kerja presiden
Baca SelengkapnyaSebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca Selengkapnyakspresi wajah Anies langsung tidak suka namun tak lama senyum kepada arah orang yang menamparnya tersebut
Baca Selengkapnya