Dilaporkan Dahlan sebagai pemeras BUMN, Achsanul Qosasi meradang
Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyerahkan lima nama anggota DPR yang diduga memeras BUMN ke Badan Kehormatan DPR. Nama Achsanul Qosasi disebut-sebut sebagai salah satu dari lima nama tersebut.
Politisi Partai Demokrat ini diduga pernah menerima uang sebesar Rp 18 miliar dari PT Merpati pada saat melakukan rapat Panitia Kerja Merpati yang dilakukan sekitar tiga bulan lalu. Namun Achsanul membantahnya.
"Di sana hanya ngobrol-ngobrol soal business plan saja. Kita sudah putuskan dana terkait SLA dan PNM yang Rp 561 Miliar dan Rp 250 miliar itu pada tahun 2011, bukan di Panja. Sehingga rapat itu bukan dalam hal menyetujui atau tidaknya pencairan dana kepada Merpati," jelas Achsanul kepada wartawan di Gedung DPR, Jumat (9/11).
Achsanul menjelaskan, dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh anggota Panja lainnya dan 3 Direksi Merpati. Selain itu, lanjut dia, rapat business plan penting dilakukan untuk mengawasi kinerja direksi Merpati.
"Sekali lagi, kami hanya meminta penjelasan terkait bisnis plan, ada saksinya, belasan anggota panja lainnya, juga Dirut, Direktur Keuangan, dan Direktur Operasional Merpati di sana," ucapnya.
Dia juga mengaku tidak mengerti mengapa namanya di sebut-sebut sebagai anggota yang melakukan pemerasan. Selain itu dia juga meminta kepada Dahlan Iskan, apabila memang benar namanya disebut, agar segera menunjukkan bukti keterlibatan dirinya.
"Kondisi seperti ini betul-betul saya serahkan kepada Pak Dahlan, sebenarnya apa sih yang diinginkan, tapi saya mohon jika memang benar ada nama saya, tolong tunjukkan buktinya, bawa rekaman percakapannya jika ada, bawa faktanya atau penyerahan uangnya silahkan buktikan," tegasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Tangani 21 Kasus Pidana Pemilu Se-Indonesia, 6 di Antaranya Politik Uang
Sebanyak 21 dugaan tindak pidana Pemilu di seluruh Indonesia dilimpahkan ke Polri. Kasus itu merupakan bagian dari 114 laporan yang diterima Bawaslu.
Baca SelengkapnyaDitanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang
Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca SelengkapnyaDadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung
Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa setelah menilai Dadan terbukti sebagai makelar kasus kepengurusan di MA bersama dengan Sekretaris MA; Hasbi Hasan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaCaleg DPR RI Partai Demokrat Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Politik Uang
Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Partai Demokrat Syarifuddin Dg Punna ditetapkan sebagai tersangka kasus politik uang.
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPj Kepala Daerah Dicopot karena Tak Netral Jelang Pemilu, BKN Beri Penjelasan Begini
BKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca SelengkapnyaPresiden PKS Beri Catatan terkait Pemilu 2024: Politik Uang, Etika KPU & Bawaslu hingga Netralitas Aparat
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menghormati hasil rapat pleno terbuka hasil Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya