Merdeka.com - Masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama dua periode akan segera berakhir. Selama sepuluh tahun menjabat, sudah banyak negara sahabat yang dia kunjungi.

Di awal menjabat 2004 silam, dalam program 100 hari dirinya berjanji akan memfokuskan masalah dalam negeri. Namun, dia memutuskan hadir dalam pertemuan di Chili dan Laos, termasuk kunjungan bilateral ke Australia.

"Dalam dua kesempatan beliau menggarisbawahi seratus hari pertama terfokus pada masalah dalam negeri. Tetapi, pada APEC Summit 20 hingga 21 November di Chili dan ASEAN Summit di Laos 27 sampai 28 November beliau sudah memutuskan untuk hadir," ungkap Menteri Luar Negeri Kabinet Indonesia Bersatu Hassan Wirajuda 2004 silam.

SBY memprioritaskan kunjungan Australia karena dianggap merupakan negara tetangga. Selain itu, Perdana Menteri Australia kala itu, PM Howard sudah berulang kali ke Indonesia maka dari itu perlu diberikan prioritas kunjungan.

10 Tahun berlalu, masa jabatan SBY akan segera berakhir. SBY pun melakukan kunjungan terakhir sebagai kepala negara ke tiga negara sekaligus yakni Portugal, Amerika dan Jepang. Kunjungan tiga negara itu, SBY didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan beberapa delegasi.

"Saya dan delegasi akan laksanakan kunjungan kenegaraan di Portugal selama 2 hari. Ini kunjungan pertama saya, dan kedua presiden RI, setelah Bung Karno pada 1960," ujar SBY di Base ops Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (18/9).

Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan atas undangan Presiden Portugal Cavaco da Silva, yang disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Presiden Yudhoyono di Jakarta pada Mei 2012. SBY akan bermalam di Lisabon dan juga akan melakukan sejumlah pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Cavaco Silva, Perdana Menteri Pedro Passos Coelho, dan Ketua Parlemen Assuno Esteves.

Dari Portugal, SBY akan terbang ke New York, Amerika Serikat. SBY akan menghadiri Sidang Majelis Umum PBB Ke-69.

"Dari Portugal ke New York, paling banyak sita waktu saya dan delegasi, karena akan ada sejumlah agenda yang akan dihadiri atas undangan sekjen PBB Ban Ki Moon, serta pemimpin dunia untuk Indonesia bisa ikuti serangkaian kegiatan," ujar SBY.

SBY juga akan menghadiri KTT Iklim PBB (UN Climate Summit) 2014, Open Government Partnership High Level Event (OGP-HLE), Taruna Akademi Militer AS di Westpoint, serta dalam forum Global Green Growth Institute.

Selama berada di New York, SBY juga dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bilateral, antara lain dengan Presiden Meksiko.

Setelah dari New York, SBY dan Bu Ani beserta rombongan melanjutkan kunjungan ke Washington DC. Di Washington DC SBY akan meresmikan Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) Center. Di mana IMAAM Center adalah lokasi yang akan menjadi tempat warga Muslim di Washington DC berkumpul serta beribadah.

Kemudian, SBY juga akan meresmikan Patung Saraswati di KBRI Washington, dan menerima penghargaan dari The United States-Indonesia Society (USINDO). Terakhir di Washington DC, SBY akan memberikan kuliah umum di George Washington University.

Setelah hampir 10 hari berada di Amerika, SBY terbang ke negara terakhir yaitu Jepang. Di sini SBY akan menerima gelar Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan.

"Saya diundang di Universitas Kyoto untuk sampaikan ceramah dan kuliah berkaitan posisi Indonesia di dunia internasional, termasuk persahabatan Indonesia-Jepang," ujar SBY.

Rencananya di Jepang, SBY dan rombongan hanya 2 hari akan bertolak kembali ke Jakarta Indonesia tanggal 30 September.