Dilanda kemarau, 71 titik api kebakaran hutan ditemukan di Riau
Merdeka.com - Minimnya curah hujan di Pulau Sumatera membuat titik panas sebagai indikasi terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) meningkat tajam. Pada Minggu (26/7) pagi, satelit milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendetaksi 308 titik panas yang tersebar di beberapa provinsi.
Seperti biasanya, Provinsi Riau sebagai langganan Karhutla paling mendominasi titik panas sebanyak 122 titik. Ini tersebar di 10 kabupaten dan kota yang ada di Bumi Lancang Kuning Riau. Dari 122 titik panas, terpantau 71 titik api.
Menurut Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Kabupaten Pelalawan menjadi daerah yang paling parah mengindikasikan terjadinya Karhutla, yaitu 44 titik panas.
"Selanjutnya, Kabupaten Indragiri Hilir terpantau 8 titik, Indragiri Hulu 14 titik, Kampar 16 titik, Bengkalis 17 titik, Rokan Hulu 2 titik, Dumai 7 titik dan Kuansing 4 titik. Sementara Kabupaten Rokan Hilir dan Siak, masing-masing ada 5 titik," kata Sugarin.
Dari jumlah yang disebutkan, tambah Sugarin, yang dipercaya sebagai titik api atau kobaran Karhutla ada 71. Titik api ini merata tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Riau.
"Kabupaten Rokan Hulu ada 1 titik, Siak dan Kuansing masing-masing 2 titik, Rokan Hilir 4 titik, Kampar, Dumai serta Indragiri Hilir masing-masing 5 titik," ujar Sugarin.
Titik api ini, sambung Sugarin, terdeteksi paling banyak terjadi di Kabupaten Pelalawan, yaitu 27 titik. Kemudian menyusul Indragiri Hullu 9 titik dan Bengkalis 11 titik.
"Akibat Karhutla ini, Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap dengan jarak pandang hanya satu kilometer. Sementara kota lain seperti Dumai, Pelalawan dan Rengat, jarak pandang cuma tiga kilometer," tukas Sugarian.
Menurut pengamatan BMKG, secara umum kondisi cuaca di wilayah Riau masih akan cerah berawan, dengan disertai munculnya kabut asap tipis pada pagi dan malam hari.
Sejak Riau dilanda kemarau kering, di mana titik api kian meluas, Posko Penanganan Karhutla Riau sudah menyemai sekitar 24 ton garam ke awan. Hasilnya hanya beberapa kali menimbulkan hujan dan terjadi secara tidak merata.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaKepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaTak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah
NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaBaru Saja Berbuka Puasa, Api Berkobar Hebat Hanguskan Puluhan Rumah di Palangka Raya
Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak karena tim pemadam kebakaran sedang melakukan pendinginan sisa kobaran api
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnya