Dikunjungi pemeran Mahabharata, Pantai Pandawa minim rambu-rambu
Merdeka.com - Wisata Pantai Pandawa yang rencananya menjadi kunjungan pertama oleh para pemeran Pandawa di kisah Mahabrata selama di Bali, ternyata masih belum ditata dengan baik. Padahal jumlah kunjungan wisatawan setiap harinya sangat membludak. Ironisnya, rambu-rambu penunjuk jalan justru tidak ada, hingga tidak jarang pengunjung yang tersesat.
Penggagas ide dibentuknya objek wisata Pantai Pandawa di Desa Kutuh bukit Ungasan Kuta selatan, Nyoman Mesir tidak menampik apa yang dikeluhkan pengunjung saat ini. Ia yang kini juga Anggota DPRD Badung ini mengaku sangat kecewa akan lambatnya respon pihak terkait akan hal ini.
Sebab, Kata Pria berambut gondrong ini, usulan untuk pemasangan rambu-rambu penunjuk arah sudah disampaikan sejak dia menjabat menjadi Perbekel Kutuh. Tetapi hingga kini belum mendapat respon yang diharapkan.
"Yang paling membuat saya kecewa, ada rambu penunjuk arah yang baru dipasang di sana menunjukkan arah dari Nusa Dua menuju Desa Ungasan dan Pecatu, sementara Desa Kutuh dilewati. Ini benar-benar pengkerdilan terhadap Desa Kutuh," tegasnya dengan nada tinggi, Senin (1/9).
Dia menuding kalau pihak terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan terkesan tidak peka dan 'tuli'. "Usulan ini sudah lama saya sampaikan, apakah instansi terkait tuli dan buta?," Sentilnya.
Bahkan Tokoh Kutuh yang kerap bicara vokal ini mengancam jika dalam satu atau dua minggu tidak ada respon dari Dishub dia akan mendatangi Kantor dinas. "Saya terus terang tidak habis pikir, kok tidak ada respon seperti ini. Apakah saya harus datang sendiri ke Dishub. Kalau memang itu maunya saya akan datang ke sana," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pengelola Pengembangan Pantai Pandawa, Wayan Kasim juga menyambut baik hal ini. Di bagian lain, Kasim berharap dengan masuknya Pantai Pandawa menjadi bagian ODTW Badung dan KSPN akan menjadikan pembangunan infrastruktur penunjang Pantai Pandawa semakin cepat terwujud. Namun begitu, Kasim berharap pengelolaan Pantai Pandawa ini tetap diserahkan ke desa adat Kutuh.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanaman purba ini berasal dari Zaman Greensand Bawah. ketika terjadi kenaikan air laut secara besar-besaran ke daratan.
Baca SelengkapnyaDi bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Misterius, Arkeolog Temukan Susunan Batu Melingkar di Pegunungan, Lebih Tua dari Piramida Mesir
Baca SelengkapnyaBukti penumbalan manusia di ditemukan di beberapa situs arkeologi di Pulau Kreta, Yunani.
Baca SelengkapnyaArkeolog juga menemukan puluhan benda lainnya di dasar danau.
Baca SelengkapnyaBerikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Baca SelengkapnyaStudi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.
Baca Selengkapnya