Dikejar Begal, Suporter PSM Makassar Tewas Kecelakaan
Merdeka.com - Seorang suporter PSM Makassar, Wahyudi (18) meninggal dunia akibat kecelakaan. Sebelum kecelakaan, Wahyudi dikejar orang tak dikenal (OTK) diduga begal bersenjata busur.
Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha mengatakan, Wahyudi merupakan anggotanya Chapter Banta-Bantaeng. Ia mengaku prihatin dan berduka meninggalnya Wahyuddin.
"Iya. Almarhum anggota LAJ Banta-bantaeng," ujarnya melalui telepon, Kamis (29/9).
Daeng Uki sapaan akrabnya mengaku awalnya dirinya mendapatkan informasi Wahyudi meninggal karena kecelakaan. Dirinya baru mengetahui Wahyudi mengalami kecelakaan hingga akhirnya meninggal dunia karena dikejar diduga begal.
"Entah kebetulan atau apa, kenapa selalu ini dari LAJ (korbannya). Kemarin dua orang jadi korban, ditambah lagi ini," kata dia.
Daeng Uki berharap pihak kepolisian mengungkap pelaku dan meningkatkan keamanan Kota Makassar.
"Artinya kita minta betul-betul kondisi keamanan di Makassar diperhatikan agar tidak terjadi lagi seperti ini," ucapnya.
Kepala Kepolisian Sektor Mamajang, Komisaris Mariana T Rante membenarkan perihal insiden nahas itu. Mariana mengungkapkan korban dinyatakan meninggal dunia usai mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit (RS).
"Iya itu informasi saksi. Korban meninggal karena parah itu memang terbentur kepalanya di bahu jalan, karena dia posisi di belakang di bonceng," jelasnya.
Mariana menjelaskan, kejadian berawal saat korban dan beberapa orang temannya melintas di jalan tersebut menggunakan sepeda motor. Namun dalam perjalanannya itu mereka tiba-tiba dikejar oleh orang tak dikenal menggunakan busur panah.
Lantaran panik korban dan temannya pun kabur dengan kecepatan tinggi. Saat itu juga korban bersama temannya tak bisa mengendalikan sepeda motornya hingga terjatuh.
"Jadi dia melintas di Veteran Selatan, setelah itu dikejar OTK, mungkin karena kecepatan tinggi dia tidak bisa kendalikan kendaraannya. Korban di bonceng temannya kemungkinan terlempar saat kecelakaan terjadi," ungkap Mariana.
Usai kejadian, korban sendiri sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar. Termasuk satu teman lainnya masih dirawat di RS Labuang Baji karena mengalami luka parah.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaBuka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat
Tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca SelengkapnyaMahfud Ceritakan Kisah Perang Badar ke Pendukung: Yang Dianggap Kecil Menang Lawan Kezaliman
Dari kisah Perang Badar dapat disimpulkan bahwa jumlah yang dianggap kecil sebenarnya banyak namun tak terlihat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu Bakal Dalami Sumbangan Prabowo ke MDS Coop, Ganjar: Yang Melanggar Mesti Ditindak
Ganjar menilai, jika ada pelanggaran dalam pemberian sumbangan tersebut, maka Bawaslu musti menindak dengan tegas.
Baca SelengkapnyaMarsdya TNI Andyawan Martono Jadi Wakasau Gantikan Gustaf Brugman
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo memimpin serah terima jabatan Wakasau.
Baca Selengkapnya1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan
Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaBawaslu Diminta Tindak Provokator di Masa Tenang Pemilu
Dia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Gus Kikin, Cucu Pendiri NU yang Kini Jadi Ketua PWNU Jatim
Penunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1).
Baca Selengkapnya