Merdeka.com - Empat tahanan anak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bengkalis dan Lapas Kelas II A Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, mengikuti Ujian Nasional (UN) 2013.

"Selain dua tahanan anak yang terkena kasus narkotika dan masih berstatus pelajar tersebut, juga ada dua anak dalam kasus lain yang juga mengikuti UN hari ini," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau, Nugroho, kepada Antara di Pekanbaru, Senin (15/4)

Total, dia melanjutkan, ada empat anak berstatus pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mengikuti UN di dalam Lapas.

"Selain tersangkut kasus narkotika, dua anak lainnya itu tersangkut kasus perlindungan anak dan satu lagi terlibat kasus penipuan," katanya.

Untuk satu pelajar yang tersangkut kasus perlindungan anak, merupakan warga binaan di Lapas Kelas II B Anak Pekanbaru. Sementara satu pelajar lagi terlibat kasus penipuan, merupakan warga binaan Lapas Kelas II A Bengkalis.

Untuk satu, anak yang terlibat kasus penipuan kini sudah menjalani masa hukuman atau berstatus narapidana."Sementara tiga lainnya masih berstatus tahanan atau belum melalui sidang vonis di pengadilan," terang Nugroho.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pelaksanaan UN di dalam Lapas juga diawasi oleh pihak sekolah dan pengawas independent.

Sementara pengelola Lapas hanya menyediakan fasilitas mulai dari ruangan, alat tulis, meja dan kursi yang mencukupi agar warga binaan bisa dengan nyaman melaksanakan Ujian Nasional.

"Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas pengamanan yang tentunya untuk menjaga ketertiban," katanya.

Data Dinas Pendidikan Provinsi Riau menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan peserta UN setingkat SMA, MA, SMK, serta SMA-Luar Biasa (SLB) 2013 di wilayah itu ada sebanyak 69.914.

Sejauh ini belum ada informasi terkait kendala, mulai dari pendistribusian logistik seperti soal maupun lembaran jawaban Ujian Nasional.