Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diimingi jadi SPG bergaji Rp 15 juta, 7 ABG disekap di rumah kos

Diimingi jadi SPG bergaji Rp 15 juta, 7 ABG disekap di rumah kos Indonesia Cellular Show 2014. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Jejaring sosial masih jadi alat penipuan untuk para anak baru gede (ABG). Seperti yang dialami 7 ABG di Koja, Jakarta Utara yang rela kabur dari rumahnya untuk mendapatkan uang Rp 15 juta per bulan.

Ketujuh ABG tersebut kabur dari rumah dan rela menghuni sebuah rumah indekos di Jalan Samudra Oxford I RT 03 RW 06 No 10, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara selama dua hari yang lalu.

Mereka berinisial M (15), KS (17), M (15), ML (15), AO (15), NAS, E (15) dan AA (15).

Salah seorang korban, M (15) mengatakan, dirinya tergiur dengan janji seorang perempuan paruh baya berinisial M (32) yang ditemui di sebuah klab malam Top Star tiga hari yang lalu. Perempuan tersebut menawarinya bekerja sebagai sales kosmetik dengan penghasilan Rp 10 Juta sampai Rp 15 Juta.

"Baru ketemu sekali, tapi kan tertarik juga yah, makanya mau aja," ujar M kepada wartawan, Jumat (4/7).

Akhirnya dia ikut dengan perempuan yang ia panggil mami tersebut ke sebuah rumah kos-kosan yang menampung mereka untuk sementara waktu.

"Tapi pas sudah di sana kami digembokin gitu kayak dikurung," katanya perempuan asal Banten tersebut.

M mengaku sudah putus sekolah dan kini mencari pekerjaan di Jakarta Utara. Sehari-hari dia tinggal di daerah Muncang, Koja, Jakarta Utara.

Sementara itu salah satu orang tua korban, Daryati (32) yang merupakan ibu dari AA menuturkan, anaknya kabur bermula ketika dirinya cekcok dengan suaminya sehingga anaknya tersebut tidak betah dan memutuskan untuk kabur dari rumah.

"Saya ama bapak cekcok terus dan dia (AA) nggak tahan bilang mau kabur. Kemudian saya nyari sendiri dapat info dari teman-temannya ternyata anak saya ada di Warakas. Tapi nggak lama saya telepon temannya ternyata malah ada di Rawabadak," jelas Daryati.

Selain itu, Daryati melanjutkan, anaknya tersebut diketahui sering bermain dan pergi ke warnet serta di imingi-imingi oleh seseorang agar bekerja dan mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta per bulan.

"Saya inget dia itu suka ke warnet dan diming-imingi Rp 15 juta dan temannya juga ada yang cerita ke saya," tandasnya.

Sementara itu salah satu orang tua korban lainnya, DR (32) mengaku sudah kehilangan anaknya bernama AA (15) sejak 2 minggu yang lalu. Warga Semper Barat tersebut juga sempat melaporkannya ke pihak kepolisian,

"Tapi saya juga aktif mencari-cari. Berbekal informasi temen-temen anak saya," ujarnya.

Kam (40) orang tua dari AO (15) korban lainnya juga mengungkapkan hal yang sama. Anaknya juga hilang sekitar 2 minggu lalu. Semenjak liburan sekolah anaknya sudah tidak berada di rumahnya di Warakas, Tanjung Priok, dan tidak diketahui hilang kemana.

"Sempet ditelpon tapi dia tidak angkat. Waktu saya sms bilang sakit, baru dijawab dia pengen pulang, tapi nggak bisa," ujarnya.

Kemudian, komunikasi di antara mereka pun berlanjut hingga AO mendeskripsikan sekitar tempat mereka menginap. Berbekal gambaran dari sms anaknya itulah ia dan Dar mencurigai tempat tersebut.

"Kita curigai mereka ada di sebuah rumah di Koja," ujarnya,

Akhirnya DR dan K akhirnya DR dan Kam melaporkan anak mereka yang disekap di rumah indekos tersebut ke Polsek Koja. Dari laporan tersebut pihak kepolisian melakukan penggerebekan pada Kamis (3/7) lalu sekitar pukul 19.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara, AKBP Azhar Nugroho, membenarkan adanya penggerebekan oleh anggotanya. Sebanyak 9 orang perempuan diamankan oleh kepolisian. Namun karena 2 diantara sudah berusia 20 tahun maka tidak dibawa ke unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakut. Ke-7 ABG tersebut berinisial KS, M, ML, AO, NAS dan AA.

"Kita masih lakukan penyelidikan dugaan adanya traficking. Saat ini kita masih mencari penanggung jawab yang mengimingi anak-anak tersebut," tandasnya.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian
Borong Dagangan Penjual yang Sepi Pembeli, Aksi Pria Ini Tuai Pujian

Makanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.

Baca Selengkapnya
Cuma Gara-Gara Main Layangan, Ayah di Merangin Jambi Piting Anak Kandungnya Hingga Tewas
Cuma Gara-Gara Main Layangan, Ayah di Merangin Jambi Piting Anak Kandungnya Hingga Tewas

Ada dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Istri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar
Istri Dilecehkan, Pria di Semarang Tikami Kakak Ipar

Adi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.

Baca Selengkapnya
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.

Baca Selengkapnya
Ibu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Bilang ke Suami ‘Sebentar Lagi Kiamat’
Ibu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Bilang ke Suami ‘Sebentar Lagi Kiamat’

Suami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.

Baca Selengkapnya
Teringat Mendiang Sang Ayah, Aksi Perempuan Tak Biarkan Supir Makan Sendiri saat Liburan Ini Tuai Pujian
Teringat Mendiang Sang Ayah, Aksi Perempuan Tak Biarkan Supir Makan Sendiri saat Liburan Ini Tuai Pujian

Aksi wanita ini menuai simpati dari warganet, sederhana namun membekas.

Baca Selengkapnya