Dihantam gempa & tsunami, menara Masjid Baiturrahman rawan roboh
Merdeka.com - Menara induk Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh yang berada di arah timur masjid saat ini kondisi struktur bangunannya sudah tidak aman. Hal ini karena gempa dan tsunami 10 tahun silam menara tersebut sudah miring ke arah timur laut (antara timur dan utara)
Sebelum gempa dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 lalu, menara induk masjid ini dibuka akses untuk umum. Setiap hari ada ratusan pengunjung naik ke atas menara tersebut untuk melihat landscape kota Banda Aceh. Namun setelah bencana tsunami, menara tersebut tidak lagi dibuka untuk umum.
Kuasa Pengguna Anggaran (PPA) Dinas Cipta Karya Provinsi Aceh, Khalidin mengatakan, menara induk Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh setelah tsunami sudah miring ke arah timur sebesar 10 centimeter dan 8 centimeter ke arah utara.
"Miring 8 centimeter arah utara tidak terlalu berpengaruh, tetapi yang butuh perhatian miring arah timur 10 centimeter harus menjadi perhatian khusus," kata Khalidin, Rabu (29/7) di Banda Aceh.
Katanya, ini penting harus ada perhatian khusus jangan sampai setelah selesai perluasan masjid nantinya menimbulkan masalah baru. Karena jangan nanti setelah selesai lakukan pembangunan menjadi justifikasi kalau ada kemungkinan terjelek terhadap kondisi menara induk tersebut.
Lanjutnya, mengerjakan pembangunan landscape dan infrastruktur masjid Baiturrahman dilakukan dalam dua tahap, yaitu jangka pendek dan jangka panjang jangan sampai ada risiko setelah itu.
"Bila menara itu roboh nantinya, bukan karena pembangunan ini, tetapi memang kondisi struktur bangunan itu sudah lemah," imbuhnya.
Persoalan ini, katanya, sudah dilaporkan pada Gubernur Aceh, Zaini Abdullah untuk mengambil kebijakan khusus terkait dengan keberadaan menara tersebut. Sehingga ke depan tidak menimbulkan persoalan baru.
Oleh karena itu, pihak Dinas Cipta Karya Aceh, sebut Khalidin tengah melakukan kajian lebih lanjut. Apakah nantinya menara induk tersebut dibongkar dan akan dibangun kembali jauh lebih baik dengan wujud dan bentuk yang sama persis.
"Harus kita putuskan, apakah harus kita pindahkan, kita bongkar dan kita bangun di tempat lain dengan wujud yang sama, ini butuh kajian," tukasnya.
Bahkan rencananya, kata Khalidin, bila nanti hasil kajian harus dibangun kembali menara tersebut akan dibangun jauh lebih tinggi. Nantinya menara tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan melihat hilal ataupun tempat rekreasi melihat landscape kota Banda Aceh.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Bawean Dengar Dentuman dari arah Laut saat Gempa Tuban, Rumah hingga Masjid Porak Poranda
Warga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, Ribuan Warga Larut dalam Doa dan Zikir
Ribuan warga Aceh mengenang bencana gempa dan tsunami Aceh 19 tahun silam. Semua larut memanjatkan doa dan zikir.
Baca SelengkapnyaTragedi Tsunami Aceh: Ratusan Ribu Jiwa Melayang hingga Sumbangan Dana Rp108 Triliun
Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8000 Tahun Lalu Pernah Ada Tsunami yang Membinasakan seluruh Penduduk di Negara Ini
Tsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaTsunami Hantam Jepang Setelah Digucang Gempa Berkekuatan 7,6 Magnitudo
Pemerintah Jepang tengah memantau kerusakan akibat bencana ini dan meminta warga bersiap menghadapi kemungkinan gempa susulan.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo
Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaGempa Dahsyat Memicu Tsunami di Jepang, Badan Meteologi Minta Warga Segera Mengungsi
Gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaBerpotensi Picu Tsunami, Ini Fakta Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca Selengkapnya