Digulung ombak besar Pantai Pulau Manuk, pelajar SMP hilang
Merdeka.com - Seorang pelajar SMPN 1 Cikotok Kabupaten Lebak, Banten, tenggelam digulung ombak di pesisir pantai Minggu (21/12) hingga kini belum ditemukan. Pelajar bernama Akbar itu hilang digulung ombak besar di Pantai Pulau Manuk.
"Kami hari ini terus melanjutkan pencarian jasad pelajar bernama Akbar (15) warga Pasir Nangka, Kecamatan Cikotok, Kabupaten Lebak," kata Bripka Fitara Harianja, petugas Polsek Bayah saat dihubungi di Rangkasbitung, seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/12).
Menurut dia, pencarian jasad Akbar melibatkan tim dari SAR (search and rescue), TNI, Polri dan warga setempat. Tim penolong kesulitan untuk mencari jasad korban karena cuaca di pesisir pantai Samudera Hindia tidak bersahabat.
Selain itu ombak cukup tinggi juga tiupan angin kencang, sehingga berbahaya bagi tim penolong, terlebih di lokasi kejadian banyak ditemukan karang. Tim penolong sudah melakukan penyisiran hingga radius dua kilometer dari tempat kejadian perkara.
Akbar tenggelam di pesisir pantai Pulau Manuk akibat diterjang ombak. Kemungkinan jasad korban terseret ke arah timur dan tidak berada lagi di lokasi kejadian.
"Kami berharap jasad Akbar hari ini bisa ditemukan jika cuaca normal," katanya.
Ia mengatakan, korban tenggelam sekitar pukul 15.30 WIB saat berenang bersama teman-temannya di sekitar pantai Pulau Manuk. Namun, tiba-tiba korban tergulung ombak dan menghilang dari pesisir pantai.
Sebelum, korban terseret ombak terlebih dahulu bermain sepak bola di pesisir pantai itu. "Kami menduga korban tidak mampu berenang sehingga terseret ombak tinggi," katanya.
Sementara itu, tim penolong dari TNI Kapten Inf Enjang mengaku bahwa tim gabungan terus melakukan pencarian jasad korban pelajar SMP itu.
Pencarian di sekitar pantai Pulo Manuk hingga dua kilometer ke pesisir Bayah dan Sawarna. "Kami terus melakukan pencarian sampai jasad korban ditemukan," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca SelengkapnyaPulau yang terletak di Teluk Painan ini dulunya merupakan benteng pertahanan Portugis yang digunakan sebagai loji Belanda untuk perdagangan lada.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca Selengkapnya