Diduga over dosis, bandar narkoba penghuni LP di Palembang tewas
Merdeka.com - Seorang bandar narkoba kelas kakap yang tengah menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan (LP) Merah Mata Palembang, Widi Handoyo alias Suchay, tewas di rumah sakit Pusri (RS) Palembang, Selasa (10/6) siang. Penyebab kematian diduga karena over dosis.
Dugaan ini diperkuat keterangan dari pihak rumah sakit bahwa di mulut korban mengeluarkan busa ketika tiba di RS Pusri beberapa saat sebelum meninggal dunia.
"Korban sudah sekarat waktu tiba di rumah sakit. Informasi yang saya terima, mulutnya berbusa, tak lama kemudian meninggal dunia," ungkap Humas RS Pusri, Taufik, Palembang, Selasa (10/6).
Namun, pihak rumah sakit belum mengungkap penyebab timbulnya busa di mulut korban. Pasalnya, korban sebelumnya mendapatkan perawatan di rumah sakit LP Merah Mata. Hal ini dibenarkan Kapolsek Sako Palembang, AKP Oloan Purba. Menurut dia, korban diantar petugas rumah sakit LP ke rumah sakit Pusri setelah keadaannya memburuk.
"Ya, korban memang sebelumnya menjalani perawatan sebelum diantar. Korban tewas di rumah sakit Pusri," ujarnya.
Hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak LP Merah Mata Palembang terkait kematian bandar narkoba kelas kakap tersebut.
Diketahui, Suchay dikenal sebagai bandar nakorba besar yang memiliki jaringan antar pulau. Dia divonis 10 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Palembang pada 2012 lalu atas kepemilikan ekstasi sebanyak 65 ribu butir dari seorang bandar di Jakarta.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaSetelah kabur pasien tersebut diduga diperkosa oleh seorang pria. Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/12) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJaringan di tangannya mengalami kematian atau tak berfungsi sehingga mesti operasi.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca Selengkapnya