Diduga lumba-lumba mati di teluk Balikpapan karena anomali cuaca
Merdeka.com - Penyebab kematian mamalia lumba-lumba (Dolphinidae), di perairan laut teluk Balikpapan, Kalimantan Timur terus didalami. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, telah membawa spesimen mamalia itu ke laboratorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Secara laporan formal, kematian lumba-lumba itu belum masuk ya. Tapi sudah diambil langkah penanganan oleh kantor seksi wilayah III di Balikpapan, spesimen dicermati, matinya kenapa," kata Kepala BKSDA Kaltim, Sunandar, kepada merdeka.com, Kamis (28/4) sore.
Sunandar menerangkan, hasil pengamatan sementara, tidak ada ditemukan bekas luka yang dialami mamalia itu. Sunandar menepis kemungkinan terjadinya pencemaran di teluk Balikpapan.
"Dalam pengamatan, tidak ada luka. Jelas terdampar, tapi memang ada sebab-sebabnya. Lumba-lumba itu sudah dikuburkan, spesimennya dikirimkan ke LIPI," ujar Sunandar.
"Spesimen ini memang belum diketahui hasilnya. Kemungkinan matinya karena anomali cuaca. Kalau pencemaran, tentu ada hewan lain ikut mati. Kalau keracunan, itu kan bukan cuma lumba-lumba (yang mati). Yang lain juga ikut mati," tambahnya.
Spesimen lumba-lumba yang dikirim ke LIPI, hasilnya belum bisa segera diketahui, mengingat proses pemeriksaan memakan waktu tidak sebentar. Sebelumnya juga, 2 lumba-lumba lainnya juga ditemukan mati mengapung di laut.
"Bisa diketahui paling cepat 2 minggu. Ada ahlinya di LIPI yang bisa meneliti itu, penyebab kematian lumba-lumba itu," pungkas Sunandar.
Diketahui, lumba-lumba awalnya ditemukan mengapung Rabu (27/4) kemarin, di sekitar perairan perusahaan Migas di laut teluk Balikpapan. Bobotnya yang cukup besar, berkisar 50 kilogram, akhirnya ditarik oleh satuan Polair Polres Balikpapan ke bibir pantai.
Setelah sampel diambil oleh petugas, lumba-lumba malang itu, akhirnya dikuburkan di kawasan pantai Banua Patra, Balikpapan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaMayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca SelengkapnyaKepala Tiba-tiba Sakit dan Pusing saat Berpuasa, Kenali Penyebabnya
Munculnya sakit kepala merupakan hal yang mungkin terjadi ketika berpuasa, kenali penyebab mengapa hal ini terjadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul Bau Tak Sedap dari Kulit Kepala, 5 Hal Ini Bisa Jadi Biang Keroknya
Bau tak sedap di kulit kepala bisa sangat mengganggu dan disebabkan oleh sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaCuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaContoh Perubahan Cuaca Beserta Penyebabnya, Menarik Dipelajari
Perubahan cuaca sangat berpengaruh pada aktivitas makhluk hidup sehari-hari.
Baca SelengkapnyaJenis Semut Ini Mampu Menyembuhkan Diri dari Kematian dengan Liurnya
Penelitian terbaru mengungkapkan kehebatan alamiah semut ini dalam menangani risiko kematian yang diakibatkan oleh infeksi luka. Simak selengkapnya disini!.
Baca SelengkapnyaPenyebab Abses Kucing dan Cara Mengatasinya, Jangan Diabaikan
Kucing biasanya menderita abses setelah berkelahi. Mulut dan cakar kucing secara alami mengandung banyak bakteri yang mudah berpindah ke luka.
Baca SelengkapnyaDiduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca Selengkapnya