Diduga Karena Teror Pinjol, Gadis di Jember Gantung Diri
Merdeka.com - Teror pinjaman online (pinjol) terus memakan korban. Di Jember, seorang gadis memilih gantung diri karena tidak kuat menghadapi teror tagihan utang yang terus menumpuk dari pinjol.
ERP (23 tahun) bunuh diri di rumahnya dan jenazahnya ditemukan oleh sang ibu pada Jumat (21/08) petang.
"Ibunya saat itu teriak sehingga kita para tetangga langsung berdatangan. Kita lalu berupaya menurunkan jenazah dari tali sambil menunggu polisi. Kemudian ada salah satu tetangga yang menemukan surat wasiat yang ditulis korban sebelum gantung diri," ujar Darto, tetangga yang juga Ketua RT setempat di Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Jember saat dikonfirmasi wartawan.
Di dalam surat wasiat tersebut, korban meminta maaf kepada sang ibu karena memilih bunuh diri. "Di surat wasiat itu, juga ada nomor ponsel dan diminta untuk menghubungi nomor tersebut. Cuma saya tidak tahu persis itu siapa," papar Darto.
Dikonfirmasi terpisah, berdasarkan pemeriksana visum yang dilakukan, polisi memastikan korban ERP meninggal karena bunuh diri. "Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan saksi dan barang bukti yang kita lakukan. Antara lain surat wasiat dan HP milik korban," tutur AKP Sunarto, Kapolsek Balung saat dikonfirmasi merdeka.com pada Sabtu (21/8).
Isi Surat Wasiat
Melalui surat wasiat itu, selain meminta maaf karena memilih bunuh diri, korban juga berpesan kepada sang ibu agar menjaga sang adik untuk tetap kuliah sampai lulus. "Adiknya kuliah di Malang," ujar Sunarto.
Korban juga berharap, agar sepeda motor milik dijual untuk melunasi utang kepada pinjol. Keterangan bahwa korban terjerat oleh pinjol, juga diperkuat saat polisi memeriksa isi ponsel milik korban.
"Ada beberapa aplikasi, saya lupa persisnya, yang pasti ada dua pinjol di ponsel tersebut. Nominal jumlah utang juga kita tidak tahu," tutur Sunarto.
Ironisnya, ketika korban sudah tak bernyawa, pinjol tersebut masih terus meneror ke ponsel korban. “Iya, saat HP di tangan kita, ada banyak sekali berdering telepon dari pinjol tersebut,” ucap Sunarto.
Korban selama ini memang hanya hidup berdua bersama ibunya. Namun, kondisi korban yang terjerat utang di pinjol, juga tidak diketahui oleh sang ibu. Sehari-harinya, korban bekerja sebagai pegawai honorer bagian farmasi di RSUD Balung, rumah sakit milik Pemkab Jember.
"Belum berkeluarga, masih karyawan (bukan PNS)," tutur Sunarto.
Waspada Pinjol
Menurut polisi, dalam beberapa kasus, sering kali pinjol menekan korban dengan ancaman akan mempermalukan kepada kerabatnya. Yakni menagih utang tersebut ke nomor kontak yang ada di ponsel milik si peminjam utang di pinjol.
"Pinjol sebenarnya sudah lama, tapi masyarakat kita banyak yang belum paham. Dikiranya hanya sekadar pinjam. Padahal, pinjol bisa memberitahukan kepada seluruh kontak yang ada di HP tersebut," tutur Sunarto.
Atas hal tersebut, polisi menghimbau masyarakat agar mewaspadai tawaran pinjaman dari pinjol ilegal.
"Sudah kita laporkan ke pak Kapolres. Kita akan cari cara agar masyarakat tidak mudah terjerat. Karena memang sudah banyak yang resah dengan hal ini," pungkas Sunarto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku nekat mencuri karena terjerat utang pinjaman online yang bunganya setiap hari bertambah.
Baca SelengkapnyaMomen jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman bertemu dengan pengamen yang sudah dikenalnya dari Letkol.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum bunuh diri, korban sempat mengaku rindu pada almarhum ayahnya.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai dugaan kecurangan pemilu yang disampaikan TKN Prabowo-Gibran salah alamat.
Baca SelengkapnyaPangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa akibat Gudang Amunisi
Baca SelengkapnyaSaat Jenderal Bintang Dua Ingatkan Prajurit dan Keluarganya Jauhi Judi Online: Saya Tindak Langsung
Baca SelengkapnyaJenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca Selengkapnyasopir truk (24) ditemukan tewas di Tol Tangerang-Merak.
Baca Selengkapnya