Merdeka.com - Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, saat ini masih menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran Kapal Motor (KM) Aquarius di Dermaga Kolam Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap pada Jumat (14/6) sore.

Kepala Polres Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Wawan Muliawan mengatakan untuk sementara kebakaran diduga berasal dari tabung gas yang terbakar saat pengelasan, sehingga menimbulkan ledakan dan memicu terjadinya kebakaran.

Saat ini, ia belum bisa mengungkap penyebab pasti kebakaran. Karena tempat kejadian berada di dalam kapal dan seluruh korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kami menunggu kondisi korban membaik. Kalau pemilik kapal sudah dimintai keterangan dan yang bersangkutan menyatakan kejadian itu saat sedang dilakukan pengelasan pendingin di dalam kapal itu," katanya.

Terpisah, Public Relations Section Head Pertamina RU IV Cilacap, Sundoro Ribudhy meluruskan kabar terkait adanya korban yang meninggal akibat peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, korban kebakaran atas nama Ahmad yang diinformasikan meninggal tidak benar.

"Korban menderita luka bakar 70 persen dan harus dirawat di Ruang "Intensive Care Unit (ICU). Tetapi, karena ruang ICU RSPC dalam kondisi penuh, korban dirujuk ke RS Islam Fatimah Cilacap," jelasnya.

Penjelasan itu sekaligus meluruskan informasi yang berasal dari warga dan pengurus Rukun Nelayan PPS Cilacap yang mengantarkan korban ke RSPC. Kebakaran KM Aquarius terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat kapal itu menjalani perbaikan di Dermaga Kolam PPS Cilacap.

Empat pekerja yang sedang melakukan pengelasan saluran pendingin kapal yang menggunakan tabung elpiji menjadi korban dalam insiden tersebut.

Tabung elpiji yang digunakan untuk mengelas diduga mengalami kebocoran, sehingga api langsung menyambar dan terjadi ledakan keras hingga akhirnya kapal jenis longline dengan bobot 30 Gross Tonage (GT) itu terbakar.

Akibat kebakaran tersebut, empat pekerja, Ahmad, Welli, Suhar, dan Warto. alami luka bakar serius sehingga harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Ketua Rukun Nelayan PPS Cilacap, Misno, mengatakan keempat korban tersebut merupakan anggota Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cilacap yang kemungkinan besar akan mendapat santunan.