Diduga Hina Presiden Jokowi di Facebook, Dosen Unnes Dibebastugaskan
Merdeka.com - Seorang dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES), SP dibebastugaskan karena mengunggah ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo di media sosial. Kini SP sudah menjalani sanksi dari biro hukum Kemendikbud untuk binap (pembinaan aparatur).
"Yang bersangkutan sudah disidang dari tim cyber Unnes. Untuk tugas Tridharmanya sudah di nonaktifkan, tapi kepegawaiannya masih," kata Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman, Sabtu (15/2).
Dia menyebut, kejadian SP melakukan ujaran kebencian sudah lama ketika pada masa kampanye Februari 2019. Dosen SP disebutnya mem-posting beberapa kali hinaan terhadap Joko Widodo saat itu.
Kemudian berdasarkan surat permintaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18211/A3.2/KP/2020 tanggal 23 Januari 2020, dilakukan pemeriksaan terhadap dosen Fakultas Bahasa dan Seni itu.
"Dalam tugas pokok Tridharma perguruan tinggi memiliki peran dalam meneguhkan peradaban bangsa Indonesia. Sebagai Perguruan Tinggi Negeri, Unnes memiliki kewajiban untuk menjaga NKRI dan Presiden sebagai simbol Negara. Jadi kalau ada dosen yang mengunggah konten menghina presiden berarti yang bersangkutan tidak beradab," jelasnya.
Dosen SP Kaget
Sementara itu, dosen SP mengaku kaget mendapat kabar dibebastugaskan mengajar terkait tudingan postingan penghinaan Presiden di medsos miliknya. Dalam postingannya di laman Facebook itu dilakukan pasca Pilpres 2019.
Dalam postingan tersebut, kata SP menuliskan 'Penghasilan anak-anak saya menurun drastis tahun ini. Apakah Ini Efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?'.
SP mengungkapkan bila postingannya dipersoalkan oleh Rektor Unnes, dia meminta untuk menggelar debat terbuka mengenai postingannya yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo.
"Kami minta bisa debat terbuka dalam forum akademi, kalau perlu hadirkan ahli bahasa, ahli politik. Jika terbukti menghina Presiden, saya siap bertanggungjawab," ungkapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMomen Presiden Jokowi Kepanasan Hingga Pinjam Topi Siswa SMK, Ternyata Mengaku Fans
Berikut momen Presiden Jokowi dipinjami topi oleh siswa SMK lantaran kepanasan saat kunjungan kerja. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaJokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu
Somasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca Selengkapnya