Diduga Depresi, Jumadi Lompat dari Mobil Travel ke Sungai

Merdeka.com - Diduga depresi, seorang pria nekat melompat dari mobil travel yang sedang melintas di jembatan. Aksinya ini bahkan dilakukan di hadapan ibu dan saudaranya yang sedang berada di dalam mobil travel yang sama.

Sontak, percobaan bunuh diri yang dilakukan Jumadi, warga Dusun Besuk, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember ini menggegerkan warga, Selasa (26/11) malam. Saat itu, Jumadi bersama beberapa anggota keluarganya sedang dalam perjalanan dari Bandara Juanda, Sidoarjo ke Jember. Mereka baru saja menjemput seorang saudaranya yang pulang dari Arab Saudi.

"Dia duduk di kursi depan, sebelah saya. Saat itu, arus lalu lintas memang sedang ramai," tutur Nasrullah, sopir travel yang menjadi saksi mata kejadian. Saat itu, mereka baru melintas di Jembatan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari.

Sesaat sebelum kejadian, mobil baru saja jalan usai berhenti di lampu merah. Ketika melewati jembatan, korban Jumadi tiba-tiba keluar mobil dan melompat ke arah sungai.

Aksi tiba-tiba itu membuat panik banyak orang. Mereka mengira korban bunuh diri. "Karena setelah lompat dari mobil, dia langsung tidak terlihat lagi di sungai. Kita awalnya mengira dia terseret arus sungai," lanjut Nasrullah.

Selang beberapa saat, petugas gabungan yang terdiri dari polisi, Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, melakukan operasi pencarian. Dibantu warga sekitar, mereka menyisir pinggiran aliran sungai. Mereka menggunakan alat bantu penerangan seadanya.

Tidak juga menemukan tubuh korban, di tengah upaya penyisiran di aliran, petugas mendapat informasi bahwa Jumadi ternyata sudah ditemukan. Tidak di sungai, tetapi bersembunyi di salah satu rumah warga.

Yang menarik, Wawan, pemilik rumah tersebut, saat itu juga sedang ikut mencari Jumadi di pinggiran sungai bersama warga dan petugas gabungan.

"Untung saja, saat itu saya bawa HP. Istri tiba-tiba telepon saya, panik karena tiba-tiba ada orang masuk ke dalam rumah. Saya di suruh cepat pulang," ujar Wawan.

Mendapat kabar ada orang asing di kamar depan rumah, Wawan pun bergegas pulang. Jarak antara titik lompat Jumadi dengan rumah Wawan sekitar 300 meter. Wawan pulang bersama polisi.

"Setelah dapat telepon itu, saya segera pulang bersama polisi. Saat kami tiba di rumah saya, pria itu sempat ketakutan dan ada luka di siku tangan kanan," ujar Wawan.

Kepada Wawan dan polisi, Jumadi sempat menanyakan keberadaan ibunya yang ada di mobil travel. Polisi akhirnya membawa Jumadi ke Mapolsek dan kemudian diarahkan ke Puskesmas.

"Benar, memang ada pria yang lompat dari mobil travel ke sungai. Dugaan sementara, dia ada tekanan depresi," ujar AKP Faruk Mustafa Kamil, Kapolsek Sumbersari, Jember saat dikonfirmasi.

Imbas aksi nekat itu, arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian sempat macet.