Merdeka.com - Bupati Indragiri Hulu, Riau, Yopi Arianto dilaporkan ke Mabes Polri atas dugaan tindak pencabulan kepada bawahannya, NP (23). Korban mengaku dipaksa berhubungan badan pada pada 19 April 2011 lalu.

"Korban tidak bisa melawannya karena pelaku adalah atasan langsung. Saat itu, korban menjadi Satpol PP. Setahun setelah kejadian, korban menikah dengan orang lain," kata kuasa hukum NP, Zuchli Imran Putra di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (18/3).

Korban juga merasa dirugikan karena Yopi tidak memberikan gaji sesuai ketentuan. Bahkan mencampuri pekerjaan korban.  "Memecat dia dari Gita Pati (mayoret) Marching Band. Saat korban meminta honornya kepada Satpol PP di kecamatan dia kerja, untuk honor e-KTP, honornya itu Rp 3 juta, tetapi oleh camat hanya dikasih Rp 2 juta." lanjut Zuchli.

Kesal, korban lantas menghampiri pelaku dan meminta haknya tetapi jawabannya makin membuat korban naik pitam. "Tetapi oleh Yopi dijawab 'Anda bertaubatlah, bertaubatlah'. Apa maksudnya kita enggak mengerti," sambung dia.

Selama berhubungan, NP kerap mendapat uang dari politikus Golkar ini. Korban pernah diberi uang Rp 10 juta. "Saya tidak tahu itu uang apa. Saya kira itu uang pribadi beliau. Setelah orangtua saya keluar dari rumah sakit saya diminta untuk membuat proposal. Ternyata itu uang APBD, akhirnya dikembalikan lagi ke Kesra," kata NP.

Dalam laporan bernomor LP/286/III/2014/ Bareskrim tanggal 18 Maret 2014, pelaku dituduhkan dengan pasal 294 (2) KUHP tentang perbuatan cabul.