Diduga alami gangguan jiwa, Sunaryo bacok 2 bersaudara satu tewas
Merdeka.com - Diduga depresi, Sunaryo (40) warga Dusun Jiwo Kulon, Desa Trotok, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah membacok dua bersaudara hingga terburai isi perutnya.
Dua korban tersebut adalah Suparno (32) serta Rodhi (49), yang masih bertetangga dengan pelaku. Aksi kejam tersebut dilakukan pada Senin (16/03) sore.
Sukimin (65), salah satu saksi mata, warga setempat mengatakan, korban mengalami luka bacok dibagian perutnya, hingga ususnya terburai keluar.
Keduanya yang dalam kondisi kritis, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro Klaten untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Pelakunya langsung ditangkap polisi, dan dibawa ke ruang isolasi Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) RM Soedjarwadi Klaten untuk keperluan visum," ujar Sukimin kepada wartawan, Selasa (17/3).
Informasi yang dihimpun dari sejumlah narasumber menyebutkan, peristiwa tersebut berawal sepulang Rodhi mencari rumput untuk pakan ternaknya. Dengan sepeda onthel, ia melintas di ruas jalan kampung tak jauh dari rumahnya.
Namun tiba-tiba korban dihadang oleh pelaku yang sudah mengayunkan sabit. Tanpa pikir panjang, pelaku langsung membacok korban di bagian perut hingga roboh dengan ususnya terburai.
"Suparno yang melihat kejadian itu langsung mendekat dan melerai. Tapi malah diamuk pelaku, Suparno mengalami luka yang hampir sama dengan kakaknya, terkapar bersimbah darah," terang Sukimin.
Sukimin mengaku, dirinya dan sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut tak berani mendekat karena pelaku sedang kalap dan membawa senjata tajam. Dia bersama warga lainnya sempat mengepung rumah pelaku sambil membawa pentungan, setelah mengetahui pelaku bersembunyi di dalam rumahnya.
"Kami sempat mengepung rumah pelaku, tapi ia tiba-tiba keluar sambil mengacung -acungkan sabit dan mengejar warga. Kami lari dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wedi. Tak lama kemudian polisi bisa meringkusnya," ucapnya.
Beberapa jam dirawat di rumah sakit, nyawa Suparno tidak bisa diselamatkan. Sedangkan Rodhi saat ini masih dalam kondisi kritis dan mendapatkan perawatan. Tim dokter yang menangani menjelaskan, kondisi korban masih kritis dengan luka parah dibagian perut dan pinggangnya, dan perlu penanganan secara intensif.
Kapolres Klaten AKBP Langgeng Purnomo menjelaskan, pihaknya sudah mencatat sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Untuk mengantisipasi kemarahan warga setempat, pihaknya menerjunkan puluhan anggotanya untuk menjaga lokasi agar tetap kondusif.
"Kami amankan dulu lokasi kejadian, agar warga terkendali. Kami belum bisa memastikan status hukum pelaku. Masih menunggu keputusan dokter RSJD, jika dokter mengatakan pelaku mengalami gangguan jiwa, otomatis kami tidak bisa melanjutkan penyidikan. Kalau kondisinya sehat, kami akan teruskan dan pelaku akan langsung ditahan," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaGudang itu rencananya akan dipindah jauh dari pemukiman seusai insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca Selengkapnya