Didemo mahasiswa, Kejati Sulut dihadiahi tikus

Merdeka.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Aktivis Mahasiswa 9 Kampus (JAM 9K) melakukan aksi demo damai di halaman Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis (7/8).

Mereka menuntut institusi penegak hukum ini untuk menuntaskan berbagai kasus hukum termasuk menonaktifkan oknum Kepala Kejaksaan Negeri Airmadidi (Kajari) Minahasa Utara (Minut) yang diduga terlibat praktik mafia kasus.

Menariknya, pihak Kejati Sulut yang diwakili oleh Asisten bidang Pengawasan Arie Pawarto Yustinus sempat dihadiahi seekor tikus oleh pengunjuk rasa.

"Kami mendukung upaya Kajati Sulut dalam memberantas para mafia peradilan termasuk oknum-oknum jaksa nakal," ujar Randy Pangemanan salah satu aktivis mahasiswa saat berorasi.

Meski demikian, mereka menyindir buruknya kinerja para penegak hukum dan sistem pengawasan yang ada dalam rangka penegakan hukum sendiri, sehingga menurut mereka, kondisi demikian melahirkan stigmatisasi mafia hukum dan mafia peradilan termasuk makelar kasus (markus) di Indonesia.

Sementara itu, Brian Lajame koordinator aksi menjelaskan bahwa aksi yang dilakukan mereka termasuk meminta Kejati Sulut untuk menuntaskan kasus oknum Kajari Airmadidi berinisial IS.

"Kami meminta agar Kajari Airmadidi diberhentikan secara formal sehingga menjelang hari kemerdekaan, para Jaksa nakal itu sudah tidak berkeliaran lagi," jelas Lajame.

Tak hanya dihadiahi seekor tikus, pihak Kejati juga menerima keping CD berisi transkrip pembicaraan ponsel diduga oknum sopir Kejari Minut berinisial AHEM dan Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara berinisial SR.

Jaksa IS sendiri diduga terlibat dalam aksi 'markus' pada  kasus proyek Alat kesehatan (Alkes) di Dinas Kesehatan Minut.