Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dicueki polisi, orangtua korban pencabulan ngadu ke DPRD Pekanbaru

Dicueki polisi, orangtua korban pencabulan ngadu ke DPRD Pekanbaru Keluarga korban pencabulan Pekanbaru. ©2015 merdeka.com/abdullah sani

Merdeka.com - Lantaran laporannya tak digubris oleh Penyidik Satreskrim Polresta Pekanbaru, pasangan suami dan istri RK dan MY, mencari keadilan dengan mengadu ke DPRD Kota Pekanbaru. Mereka kesal, kasus pencabulan yang menimpa anaknya yang berusia 5 tahun tidak ditindaklanjuti oleh polisi.

Warga Kecamatan Rumbai Pesisir ini disambut perwakilan anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Dian Sukheri dan Zainal Arifin. Kepada Dewan, keduanya memperlihatkan surat laporan kepolisian dengan nomor LP/688/VI/2015/SPKT III POLRESTA tertanggal 10 Juni 2015.

Rika menjelaskan, kasus ini terungkap saat putrinya pada Rabu (10/6) yang lalu mengeluh kesakitan di bagian alat vital saat hendak buang air kecil.

Curiga, pasangan ini membawa putrinya tersebut di rumah sakit. Dari keterangan dokter, ternyata alat kelamin putrinya telah dimasuki benda tumpul. Sesampai di rumah, RK pun membujuk putrinya itu agar menyebut siapa yang memegang alat vitalnya tersebut.

"Dia awalnya tak mau cerita, kami bujuk sambil beli es krim, barulah dia cerita dan menyebut nama pelaku," kata RK di hadapan anggota DPRD Pekanbaru.

Pelaku diduga merupakan tetangganya sendiri. Sebab, menurut RK, putrinya itu sering bermain di rumah si tetangga itu. RK dan MY baru menyadari bahwa keluhan sakit di alat vital putrinya itu sudah dialami sejak 2 bulan silam.

"Dulu memang kami tidak pernah curiga dengan tetangga kami itu, karena memang dia sudah punya anak dan istri, tapi semakin lama semakin aneh, dan puncaknya saat sore itu. Anak kami trauma kalau melihat om itu (tetangga) dia ketakutan," kata dia.

Keterangan senada juga diakui oleh MY. Pria yang membuka usaha bengkel di rumahnya itu tak mau menuduh sembarangan siapa pelaku pencabulan terhadap putrinya, apalagi tetangganya. Ia mengaku, selama ini hubungannya dengan tetangga sangat baik apalagi tetangga korban diketahui seorang yang sangat taat beragama.

"Saat ini, kami ingin menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian dalam mengungkap. Tapi laporan dan bukti kami yang sudah lengkap ini, justru tak ditanggapi oleh polisi, takutnya kami pelaku nanti malah kabur karena dia statusnya menyewa rumah di sana. Makanya kami meminta saran kepada Komisi III di sini," terangnya.

Anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Dian Sukheri didampingi Zainal Arifin usai mendengar pengakuan keluarga korban meminta agar kepolisian segera menindaklanjuti persoalan ini.

Bahkan, Zainal Arifin yang terkejut dengan pengakuan orang tua korban langsung terkejut dan langsung menelpon Kapolresta Pekanbaru tentang laporan yang tidak ditanggapi tersebut.

"Mereka ini sudah visum anaknya dua kali, sudah membuat laporan polisi, kita minta ini jangan ditunda, harus segera ditindaklanjuti karena ini kasus yang sangat mengkhawatirkan," kata Dian.

Komisi III yang membidangi masalah sosial ini akan berupaya melakukan pengawalan terhadap kasus ini hingga selesai. Apalagi, dari pengakuan keluarga korban bahwa terduga pelaku saat ini masih bebas berkeliaran.

"Kepolisian harusnya sudah menangkap pelaku. Kalau tidak kita khawatir nantinya ada korban lain. Karena biasanya ini kelainan seks, dia akan suka kepada anak-anak siapa saja," pungkasnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai

Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.

Baca Selengkapnya
Korban Meninggal Akibat Odong-Odong Ditabrak Truk Boks di Batang Bertambah Dua Orang, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

Korban Meninggal Akibat Odong-Odong Ditabrak Truk Boks di Batang Bertambah Dua Orang, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

Kecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.

Baca Selengkapnya
Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN

Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN

FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perempuan Tua yang Tewas di Bekasi Diduga Korban Pembunuhan

Perempuan Tua yang Tewas di Bekasi Diduga Korban Pembunuhan

Dugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Polisi Tembak Pencuri 58 Handphone di Pekanbaru

Polisi Tembak Pencuri 58 Handphone di Pekanbaru

Atas peristiwa tersebut kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai Rp501.900.000.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dikeroyok 5 Orang  di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Dikeroyok 5 Orang di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk

Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya