Dicegah KPK, wali kota Bandung bicara hidup sehat ke ibu-ibu PKK
Merdeka.com - Sejak dicegah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin, Wali Kota Bandung, Dada Rosada sulit untuk ditemui. Para pewarta yang hendak meminta komentarnya tak bisa menemuinya di kantor Pemkot Bandung maupun di rumah dinasnya.
Namun, hari ini Dada menghadiri acara 'Apresiasi Program memantapkan Perilaku Hidup Bersih Dengan Cara Higienis' di Taman Dewi Sartika, Lingkungan Pemkot Bandung. Padahal dari agenda yang diterima wartawan, Dada tidak hadir dalam acara itu.
Dada hadir dengan didampingi istrinya Nani Suryani Rosada sekitar pukul 09.40 WIB. Dengan raut wajah ceria, Dada langsung berbaur dengan ibu-ibu yang memadati acara tersebut.
Dada kemudian menyampaikan pidatonya tentang perilaku hidup sehat. Dada mengaku selalu menerapkan pola hidup sehat dalam kesehariannya.
"Terapkan pola hidup sehat mulai dari hal kecil," tutur Dada yang mengenakan kaos putih hijau tersebut, Selasa (26/3).
Pantauan merdeka.com, hingga pukul 11.15 WIB, Dada beserta istrinya masih menyaksikan penampilan dari ibu-ibu PKK Kota Bandung. Sesekali Dada memberi tepuk tangan dengan.
KPK kemarin resmi mencegah Dada Rosada. Orang nomor satu di Pemkot Bandung itu diduga terkait kasus suap Hakim Setyabudi Tejocahyono. Selain melakukan pencegahan, penyidik juga tengah menggeledah ruang kerja Dada di Kompleks Balaikota Jalan Wastukencana, Bandung.
Hakim Setya diduga menerima suap sebesar Rp 150 juta dari Asep yang merupakan orang suruhan Hery Nurhayat. Asep juga mengaku sebagai orang dari Toto Hutagalung.
Toto adalah pengusaha pemilik CV Jodam dan ketua organisasi masyarakat Gasibu Pajajaran di Bandung. Tiga tahun lalu perusahaannya sempat terlibat sengketa dengan pengelola pasar Andir, Bandung, PT Aman Primajaya, soal lahan parkir. Hingga kini penyidik KPK masih buru keberadaan Toto.
Duit suap itu diduga berkaitan dengan perkara korupsi dana Bansos sebesar Rp 66 miliar di PN Bandung, yang sedang ditangani Setyabudi.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaHanya saja Ali enggan untuk membeberkan sejumlah aset yang telah disita tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tompo mengatakan atas kejadian ini empat orang yang merupakan petugas KAI dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaKata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.
Baca SelengkapnyaPKS memperingatkan kepada para penyelenggara untuk bersikap amanah dan tidak mencuri suara rakyat.
Baca Selengkapnya