Dicecar Soal Makam Janin, 'Ratu' Keraton Agung Sejagat Selalu Menangis
Merdeka.com - Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng tidak bisa menangani terkait adanya keberadaan janin yang dimakamkan di kontrakan Toto Santoso di Sleman. Sebab, lokasi berada di Yogyakarta.
"Jadi, sejauh ini kami fokus menangani berkas penipuan, dan berita bohong saja. Untuk lokasi janin TKP sudah beda," kata Direskrimum Polda Jateng Kombes Pol Budi Haryanto, Senin (20/1).
Dia menyebut penyidik memang sempat menanyakan soal makam janin itu. Saat ditanya, Fanni terus menangis. "Selalu menangis kalau ditanya soal itu. Nanti kita koordinasikan dengan Polda DIY," jelasnya.
Namun, dia membenarkan ada saksi yang mengatakan janin tersebut dikubur Fanni dengan dibantu orang lain.
"Keguguran atau tidak belum tahu, kita tidak mengarah ke sana, TKP-nya Yogya. Tetapi memang ditemukan dalam kendil itu masih berupa gumpalan daging, dan pembantunya mengatakan itu dari si Fanni," ujarnya.
Ngaku Kalau Mengada-ada sebagai Ratu
Saat dimintai keterangan sempat berbelit-belit akhirnya Ratu Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia atau dikenal dengan Kanjeng Ratu Dyah Gitarja mengakui bahwa klaim dirinya keturunan kerjaan Mataram hanya mengada-ada.
"Kemarinkan jawaban dari pelaku itu berbelit-belit. Selalu mengatakan bahwa ini dari wangsit bahkan di mengklaim kalau dirinya keturunan kerjaan. Padahal tidak ada keturunan sama sekali kalau keturunan ningrat," tuturnya.
Bahkan, pihaknya juga telah melakukan pengecekan kepada beberapa tokoh ahli sejarah untuk membuktikan bahwa raja dan ratu Keraton Agung Sejagat tidak mempunyai keturunan dari kerajaan Mataram dan kerajaan-kerajaan yang lain.
"Sudah kita cek dan pastikan bahwa saudara Totok dan Fanni tidak mempunyai silsilah keturunan raja dan juga garis keturunan dari Kerajaan Mataram maupun Majapahit," katanya.
Kendati Fanni sudah mengakui bahwa dia hanya mengada-ada soal klaimnya saat mendapatkan wangsit dan juga garis keturunan ningrat, Polda Jateng tetap akan melakukan pemeriksaan psikologis kepada Fanni.
"Walau sudah mengakui kalau bohong, esok hari kita tetap akan melakukan pemeriksaan psikologisnya untuk dicek kondisi kejiwaan pelaku," paparnya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat khususnya untuk anggota Keraton Agung Sejagat untuk segera menyadari dan tidak melanjutkan kegiatannya kemudian tidak lagi menyebarkan paham Keraton Agung Sejagat kepada warga lain.
"Saya berharap anggota-anggota Keraton Agung Sejagat untuk berhenti. Sudah banyak pihak yang merasa dirugikan. Jangan sampai paham ini dilanjutkan untuk disebarkan kepada masyarakat luas," tutup Budi Haryanto.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPelaku yang sebelumnya gagah dan lantang mengaku adik jenderal TNI ketika bersenggolan dengan pengendara mobil di Tol Jakarta-Cikampek kini hanya tertunduk lesu
Baca SelengkapnyaMenyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaKata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Letda Kinan anak Mayjen Kunto Arief saat bertemu orangtua di tempat dinas.
Baca SelengkapnyaPelaku diketahui mengendarai mobil tersebut dengan memakai pelat dinas palsu TNI.
Baca SelengkapnyaMomen dua orang bule di Jogja iseng minta tinta ke TPS ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaKeluarga Atta Halilintar merayakan momen HUT RI dengan bertamasya ke Dufan bersama ratusan karyawannya.
Baca Selengkapnya