Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dianggap lalai, Ketua Kloter 7 Ternate diancam dilaporkan ke polisi

Dianggap lalai, Ketua Kloter 7 Ternate diancam dilaporkan ke polisi Ilustrasi haji. ©2015 merdeka.com/Ilham Gifari

Merdeka.com - Carut marut penyelenggaraan dan pendampingan jemaah haji dari Indonesia membikin sakit hati. Seperti kejadian pada seorang jemaah haji asal Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Keluarga jemaah haji asal Kota Ternate, Maluku Utara, Mahmud Bin Kimsan, mengancam akan melaporkan Ketua Kloter 7, Muhammad Abdullah, ke polisi karena dianggap lalai menjalankan tugasnya sebagai ketua rombongan. Sebabnya adalah, anak Mahmud, M. Nasir Kiliolan, merasa ayahnya yang wafat di tanah suci ditelantarkan 12 hari, dan keluarga juga telat diberitahu.

"Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Maluku Utara dan tim medis kloter tujuh lalai mengemban tugasnya, karena selama 12 hari ayah meninggal tetapi tidak diberitahukan ke keluarga, " kata Nasir Kiliolan di Ternate, seperti dilansir dari Antara, Jumat (9/10).

Menurut Nasir, kabar kematian ayahnya diberitahu oleh seseorang bernama Muhajir. Dia memberi kabar kepada keluarga kalau ayahnya meninggal pada pada 25 September 2015, atau 11 Zulhijah.

"Terkesan para penyelenggara haji melindungi diri karena mereka sudah salah. Terindikasi ada unsur pembiaran dan kelalaian terhadap ayah, baik dari sakit hingga meninggal," ujar Nasir.

Nasir berencana akan melakukan proses hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab. Namun, Nasir menolak dianggap tidak ikhlas atas wafatnya sang ayah, tetapi merasa sistem pendampingan dilakukan PPIH tidak tepat.

"Kami ikhlas mulai dari kabar duka yang diterima karena itu kuasa Allah S.W.T. Kami yang tidak ikhlas itu adalah jenazah orangtua ditelantarkan selama 12 hari," ucap Nasir dengan nada tinggi.

Apalagi, lanjut Nasir, dia mendapat kabar dari petugas medis, yakni setelah dilakukan pemeriksaan jenazah dan dari informasi PPIH di Makkah, ayahnya wafat sejak 11 Zulhijah.

"Itu yang harus dipertanggungjawabkan Ketua Kloter 7, dan mengakui tidak memberitahu keluarga almarhum karena kekhilafan," imbuh Nasir.

Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, juga mengutarakan kekecewaan terhadap kinerja sepuluh petugas PPIH, yang mestinya mendampingi para jemaah haji dari daerah itu di Tanah Suci.

"Saya sangat kecewa dan meminta laporan pertanggungjawaban mereka. Sekaligus menanggapi adanya aksi yang dilakukan keluarga almarhum Mahmud Bin Kimsan, salah seorang jemaah haji Malut yang meninggal di Makkah karena sakit, namun tidak diketahui oleh petugas PPIHD Malut," kata Gani.

Pemprov Maluku Utara mengirim sepuluh petugas PPHID buat mendampingi 853 jemaah haji Maluku Utara ke Arab Saudi tahun ini.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penampakan Mengerikan Petir Menyambar Bulan Sabit di Atas Menara Jam Makkah, Guru Sekolah Wafat saat Badai
Penampakan Mengerikan Petir Menyambar Bulan Sabit di Atas Menara Jam Makkah, Guru Sekolah Wafat saat Badai

Hujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Kejar-kejaran Polisi dan Warga dengan Maling Motor Berujung Kecelakaan
Kejar-kejaran Polisi dan Warga dengan Maling Motor Berujung Kecelakaan

Saksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mahfud Ingatkan Ketua KPU Tak Lagi Lakukan Kesalahan: Kalau terjadi Lagi Dia Harus Diberhentikan
Mahfud Ingatkan Ketua KPU Tak Lagi Lakukan Kesalahan: Kalau terjadi Lagi Dia Harus Diberhentikan

Mahfud meminta kepada KPU agar ke depan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya
Kekerasan Anak di Lingkup Pendidikan Kian Marak, Salah Siapa?
Kekerasan Anak di Lingkup Pendidikan Kian Marak, Salah Siapa?

Dari laporan 141 kasus yang diterima KPAI, 35 persen di antaranya terjadi pada satuan pendidikan

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'
Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya