Diabaikan pemerintah, Juned puluhan tahun tinggal di rumah reyot

Merdeka.com - Hati miris saat melihat kehidupan Juned (60 tahun) saban hari. Bersama keluarganya, dia terpaksa tinggal di rumah kondisinya sudah rusak parah di Kampung Cipare, Kelurahan Sukawan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, selama puluhan tahun.

Berdasarkan pantauan merdeka.com, rumah yang kondisinya sudah rusak parah itu berada tak jauh dari pusat Kota Serang, merupakan ibu kota Provinsi Banten. Juned bersama istrinya, Mariam, dan keempat anaknya tinggal di rumah itu kurang lebih sudah tiga dekade.

Rumah Juned hampir tidak mempunyai atap. Bahkan bila hujan tiba, air langsung masuk ke tengah ruangan dan membikin basah. Lantai rumah berupa tanah berubah menjadi lumpur bila hujan mengguyur.

"Kalo hujan Yang masuk semua airnya, Suami (Lantai-red) basah semua, sudah kaya sawah," kata Juned saat ditemui merdeka.com, Selasa (12/5).

Juned mengatakan, dia tidak mampu memperbaiki rumahnya, karena penghasilannya saban hari tidak memadai. Dia bekerja sebagai pemulung rongsokan. Pendapatannya kadang hanya cukup buat makan sehari-hari. Itu pun kadang masih kurang.

"Kerja cuma cari barang rongsok, mau bangun rumah gimana? Cuma bisa pasrah aja," ujar Juned.

Selama itu pula, dia sama sekali belum pernah merasakan manisnya bantuan dari pemerintah setempat buat memperbaiki kediamannya. "Belum ada bantuan dari mana-mana. Pemerintah dari kelurahan juga enggak ada," ucap Juned.

Juned bersama keluarga saban hari juga hanya tidur di atas sebuah kursi kayu ditutup menggunakan selimut. Kondisi dapur dan kamar mandi rumahnya juga sangat tidak layak.