Di wilayah lain musim kemarau, di Papua malah banjir
Merdeka.com - Sekitar 50 orang pedagang di Pasar Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis siang, terpaksa bertahan di lapak jualan karena banjir menerjang kompleks pasar tradisional itu.
Pantauan lapangan, banjir yang menerjang kompleks Pasar Youtefa itu terkait luapan air dari berbagai drainase di sekitarnya akibat guyuran hujan deras sejak Kamis (17/9) malam hingga pagi dan kembali berlanjut setelah reda sesaat.
"Kalau di barisan lapak saya, tak jauh dari Pos Polisi tinggi airnya hanya selutut tetapi di pintu keluar atau masuk pasar, baik lewat pintu ke arah Kotaraja atau Jalan Baru, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa," kata Sari seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/9).
Sari, merupakan pedagang kelontong di pasar itu, dan ia mengaku belum bisa keluar dari pasar tradisional tersebut karena terjebak oleh air setinggi lutut.
Pedagang asal, Makassar, Sulawesi Selatan itu juga mengatakan ada di sejumlah titik di pasar tersebut yang rendah, sehingga kios atau lapak pedagang sudah terendam air.
"Bahkan ada kios yang ketinggian air sudah diatas kusen pintu. Kira-kira dua meter ada tuh. Sementara ini saya dan teman-teman lainnya lagi menyimpan barang dagangan," katanya.
"Kalau sudah banjir begini, biasanya banyak dagangan kami yang rusak dna terpaksa menggelar dagangan di pinggir jalan dengan harga murah," tambah Sari.
Banjir di Pasar Youtefa bukan pertama kali terjadi, tiap musim hujan sudah pasti pasar yang dibangun dibekas hutan rawa-rawa itu terkena dampaknya.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah setempat dengan membuat drainase dan bak penampungan air, serta menimbun tanah disejumlah areal itu tetapi belum bisa menjawab persoalan banjir di kala musim hujan.
Menurut Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano, pasar itu akan segera dipindahkan ke lokasi lain namun tak jauh dari kawasan itu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaTinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaKondisi Terkini di Jayapura Usai Rusuh Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Kerusuhan itu sempat mengakibatkan Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jateng Masuk Musim Kemarau Mei 2024, Puncaknya Juli Hingga Agustus
Wilayah yang diperkirakan paling awal memasuki kemarau antara lain Kabupaten Rembang bagian selatan serta sebagian Kabupaten Blora dan Pati.
Baca SelengkapnyaIni Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaWilayah Pesisir Pantura Jateng Kembali Dilanda Banjir Besar, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter
Banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSempat Kekeringan, Warga di Beberapa Wilayah Banten Mendapat Bantuan Air Bersih
Terhitung sebanyak 105 tangki dengan total 600.000 liter sudah didistribusikan ke beberapa kecamatan/kota yang berada di Provinsi Banten.
Baca Selengkapnya