Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dirumahkan, buruh ini bangkit lewat usaha keripik pisang

Dirumahkan, buruh ini bangkit lewat usaha keripik pisang Ahmad Thoif. ©2015 Merdeka.com/ Iman Herdiana

Merdeka.com - Di tengah hingar-bingar tuntutan kenaikan UMK oleh para buruh, Ahmad Thoif, 44 tahun, justru harus menerima nasib diberhentikan sementara dari pabrik tempat ia bekerja.

Awalnya pria yang telah 22 tahun bekerja di pabrik tekstil di Cimindi, Bandung ini. Bersama rekannya menuntut hak pembayaran upah sesuai ketentuan UMK tahun 2015 sebesar Rp 2,3 juta. Tak hanya itu, mereka juga menuntut tunggakan pembayaran UMK tahun 2014. “Kami nuntut rapelan 2014 dan 2015,” kata dia.

Ia dan kawan-kawannya pun memutuskan mengadu ke Dinas Tenaga Kerja dan mengancam akan menggelar aksi mogok massal jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Gayung pun bersambut, perusahaan berjanji membayar upah mereka sesuai UMK tahun 2015 yang akan dibayarkan November ini. Sedangkan upah Januari hingga Oktober akan dirapel pembayarannya.

Namun aksi tersebut rupanya membuat perusahaan tidak senang dengan sikap Ahmad dan mencap dirinya sebagai seorang provokator. Buntutnya perusahaan pun memutuskan merumahkan Ahmad hingga batas waktu yang tidak ditentukan. “Ada hikmahnya dirumahkan, jadi punya waktu lebih banyak untuk usaha saya,” kata Ahmad kepada Merdeka Bandung.

Sebelum dirumahkan, pria asal Banyumas, Jawa Tengah, itu aktif mengikuti pelatihan di Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPTSK-SPSI) PT Tjimindi Subur Bandung. Dari kegiatan itu ia mendapat pelatihan peningkatan kapasitas buruh.

“Saya diberitahu jangan terpaku di pabrik terus. Jika dikeluarkan atau PHK, kita harus tahu apa yang harus dilakukan, mau kerja lagi atau usaha sendiri atau gimana? Kita harus mengantisipasi itu,” ujar Ahmad yang menjabat sebagai Sekretaris SPTSK-SPSI PT Tjimindi Subur Bandung ini.

Kini dari pelatihan itu, Ahmad memiliki usaha kuliner, yaitu keripik pisang dengan merek dagang Boga Rasa. Bersama istrinya, ia menggoreng dan mengemas keripik buatannya di Kampung Cimindi.

Keripik buatannya dibuat dari pisang terbaik yang dimasak menggunakan minyak bermerek, dengan bumbu yang tersertifikasi halal oleh MUI dan teregistrasi di Departemen Kesehatan dan Badan POM RI. “Untuk menjaga kualitas komposisi bumbu tidak akan saya rubah,” kata Ahmad seraya menunjukkan minyak dan bumbu yang biasa ia pakai.

Ia berharap teman-teman buruh lainnya mulai mencoba membangun ekonomi mandiri. Jenis usahanya bisa jualan keripik atau apapun, minimal ada penghasilan tambahan di luar gaji dari perusahaan.

“Sistem kontrak sekarang mengerikan, suatu waktu buruh akan di PHK. Jika tidak membangun ekonomi dari awal kita akan limbung dan bingung. Untuk demo saja kita kan harus ada persiapan apalagi menghadapi PHK,” ujarnya.

(mdk/frh)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil

Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil

Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Simpan Banyak Manfaat, Buah Pisang Rebus Tak Sekadar Jajanan Jadul

Simpan Banyak Manfaat, Buah Pisang Rebus Tak Sekadar Jajanan Jadul

Pisang rebus sering dikonsumsi sebagai camilan sehat dan dapat dinikmati langsung atau diolah menjadi berbagai hidangan.

Baca Selengkapnya
Orang Desa Ingin Maju, Wanita Lulusan SMP ini Sukses Buka Usaha Durian & Salak Tiap Minggu Kirim 80 Ton ke Luar Negeri

Orang Desa Ingin Maju, Wanita Lulusan SMP ini Sukses Buka Usaha Durian & Salak Tiap Minggu Kirim 80 Ton ke Luar Negeri

Hanya lulusan SMP, Sri mampu berjaya dengan usaha ekspor buah-buahan lokal.

Baca Selengkapnya
Lama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit

Lama Tak Muncul di Publik, Ternyata Mantan Menteri BUMN Jadi Tukang Batu dan Gali Parit

Mantan orang nomor satu di BUMN kini alih profesi jadi tukang batu dan gali parit. Siapa sosoknya?

Baca Selengkapnya
Berawal dari Cita-cita Ingin Bantu Orang Lain, Ibu Asal Bojonegoro Ini Sukses Bisnis Kue hingga Katering

Berawal dari Cita-cita Ingin Bantu Orang Lain, Ibu Asal Bojonegoro Ini Sukses Bisnis Kue hingga Katering

Jauh sebelum memulai bisnis, ia berangan-angan ingin membantu meringankan beban ekonomi tetangganya

Baca Selengkapnya
Kisah Penghafal Quran Bangun Bisnis, Berasal dari Keluarga Miskin dan Sempat Bangkrut Hingga Tak Bisa Gaji Karyawan

Kisah Penghafal Quran Bangun Bisnis, Berasal dari Keluarga Miskin dan Sempat Bangkrut Hingga Tak Bisa Gaji Karyawan

Untuk tetap mempertahankan bisnisnya, Rifan melakukan berbagai inovasi produk makanan hingga bisnis oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

Baca Selengkapnya