Di Purwokerto ditemukan daging babi dijual rak kemasan halal
Merdeka.com - Razia makanan yang dilakukan gabungan beberapa dinas, unsur kepolisian dan Satpol PP di Purwokerto Jawa Tengah menemukan daging babi dalam kemasan dijual bercampur dengan daging kemasan halal. Daging babi itu dijual bersama daging sapi dan ikan.
Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Banyumas, Woro Astuti mengatakan semestinya daging babi dipisahkan dengan daging kemasan bersertifikasi halal.
"Seharusnya ada petunjuk atau pemisahan dengan produk daging kemasan halal yang lain. Karena di Banyumas mayoritas masyarakatnya beragama Islam, sehingga sewajarnya ada petunjuk jelas terkait produk seperti ini," ujarnya, Selasa (30/7).
Selain penemuan tersebut, Woro juga mendapatkan berat makanan yang tidak sesuai dengan yang tertera dalam kemasan. Meski begitu, ia menyatakan takarannya setelah ditera ulang masih dalam ambang batas wajar.
"Ada temuan seperti berat beras organik dan kacang tanah yang tidak sesuai dengan berat di kemasan. Tetapi saat ini kita masih dalam tahap pembimbingan dan teguran biasa saja," jelasnya.
Kepala seksi Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Andina Padmoningrum mengungkapkan dalam razia kali ini banyak ditemukan makanan yg tidak ada izin edar. "Ada juga kemasan makanan yang rusak dan penyok. Kemasan rusak seperti ini bisa berdampak pada kesehatan yang mengonsumsinya," ujarnya.
Razia kali ini difokuskan di toko-toko makanan yang ramai dikunjungi masyarakat. Dalam razia yang menurunkan petugas dari Dinkes, Dinperindagkop, Kepolisian Resor Banyumas dan Satpol PP disita udang kemasan dan ikan kerapu dalam kemasan tanpa merek, tanggal kadaluarsa dan pabrik pengolahannya. Sedangkan untuk makanan yang dikemas dalam bingkisan lebaran (parsel) tim tidak menemukan produk yang kadaluarsa.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaEdy berpendapat kewajiban sertifikasi halal diharapkan dapat menjadi perlindungan industri mikro lokal terhadap produk impor yang banyak membanjiri pasar lokal.
Baca SelengkapnyaJika sampai tenggat waktu tersebut pelaku UMKM belum mengantongi sertifikasi halal, maka akan dikenai sejumlah sanksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaTeten khawatir banyak UMKM yang tidak dapat mempunyai sertifikat halal dalam waktu yang ditetapkan itu.
Baca SelengkapnyaPria bernama Wakhid asal Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta memilih untuk berhenti dari pekerjaannya di suatu perusahaan dan banting setir berternak ayam.
Baca SelengkapnyaKampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaSingapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaPedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya