Di Makassar, biduan-biduan orkes bangunkan warga sahur
Merdeka.com - Biasanya orkes atau kelompok musik bermodal elekton dan sound system tampil mengisi acara pesta atau hajatan seperti perkawinan, ulang tahun, akikah anak, syukuran pindahan rumah dan semacamnya. Tapi karena orderan berkurang saat bulan Ramadan, sejumlah pemilik orkes pun putar otak agar pemasukan tetap lancar.
Seperti Orkes Vigra beralamat di Jalan Barawaja, Kelurahan Tammua, Kecamatan Panakkuang, Makassar, Sulawesi Selatan. Semalam ditemui di depan warung coto Paraikatte, Jalan Perintis Kemerdekaan. Dua penyanyinya, Dewi (21) dan Reski (9) bergantian melantunkan lagu dangdut terkini diiringi musik elekton yang ada di atas motor gandeng (sepeda motor yang dirakit dengan bak persegi di belakang). Keduanya juga bergantian menyodorkan wadah untuk saweran.
Alam, (40) pemilik Orkes Vigra mengatakan, orkes berjalannya mulai keluar dari sekitar rumah di Jalan Barawaja kemudian menyisir jalan-jalan di sekitar, dengan target warung-warung makan dan warkop yang biasanya ramai dikunjungi usai tarawih. Bergerak mulai pukul pukul 21.30 Wita hingga dini hari pukul 03.00 Wita.
Berjalan setelah waktu tarawih tujuannya untuk mencari saweran. Sementara jika sudah dini hari, selain berharap saweran juga dimaksudkan membangunkan warga untuk bangun sahur.
Alam yang menjalankan motor gandengnya. Di bak belakang ada alat elekton dan peralatan sound system yang juga mengangkut dua penyanyi dan satu operator elekton.
"Karena Ramadan sepi orderan untuk isi acara, yah kita harus jalan sendiri cari saweran. Rata-rata semalam berhasil kumpulkan Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu," tutur Alam.
Adapun pembagian hasilnya, akan dibagi dengan para kru. Lalu dibagikan ke penyanyi dan operator elekton masing-masing sebesar 15 persen termasuk biaya sewa motor gandeng.
"Masing-masing dapat 15 persen tambah sewa motor gandeng. Selebihnya untuk saya," jelas Alam.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaArus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang
Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaMomen Seru Ganjar Blusukan di Banda Neira, Diberi Warga Buku Sejarah Karya Des Alwi hingga Diminta Turunkan Beras
Kedatangan Ganjar disambut antusias warga setempat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ajak Warga Pilih Caleg Tertentu, Kades dan Sekdes di Ogan Ilir Dilaporkan ke Bawaslu
Kepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca SelengkapnyaKekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya
Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaPria ini Bangunkan Warga untuk Sahur dengan Cara Unik, Putar Terompet Ala Militer Bak Kumpulkan Prajurit Apel
Sedikit berbeda dari yang lain, ia menuangkan kesan ‘militer’ dalam cara membangunkannya.
Baca SelengkapnyaTiga Warga Garut Diamuk Berandalan Bermotor di Malam Tahun Baru
Tiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.
Baca SelengkapnyaBanjir Semarang Ganggu Arus Mudik Lebaran 2024
Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca Selengkapnya