Di KTT Iklim NY, SBY janji upayakan cegah kenaikan suhu bumi
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka persidangan di plenary 2 KTT Iklim tentang hutan di ECOSOC Chamber sore ini 15.44 waktu New York atau dini hari waktu Indonesia. Bersama PM Norwegia Erna Solberg, SBY memimpin pertemuan tersebut di Markas Besar PBB.
Dalam pidato pembukaan, SBY menyampaikan pandangannya terkait upaya negara Indonesia terhadap kenaikan isu iklim saat ini.
"Pemikiran saya terdapat dua pendekatan elemen penting dalam kebijakan Indonesia terkait perubahan iklim masing-masing kerja sama multilateral dan sejumlah aksi di tingkat nasional yang tepat untuk menghadapi tantangan yang ada," ujar SBY, seperti dilansir Antara, di Markas PBB, New York, Selasa (23/9).
SBY pun memaparkan langkah-langkah yang telah diambil Indonesia terkait penanganan masalah iklim tersebut. Yakni dalam kerja sama multilateral, kata SBY, Indonesia memandang bahwa semua pihak harus meningkatkan upaya untuk menghasilkan kesepakatan yang mengikat terkait kerangka kerja perubahan iklim Tahun 2020.
"Saya menggarisbawahi bahwa kesepakatan harus juga mengait dengan mitigasi, adaptasi dan kerangka kerja untuk implementasi," jelasnya.
Menurut SBY, Indonesia sendiri telah memiliki sejumlah strategi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. "Pertama adalah secara sukarela menetapkan pengurangan emisi gas rumah kaca 26 persen pada 2020. Di mana target itu bisa meningkat menjadi 41 persen dengan dukungan internasional," ujarnya.
Yang kedua yakni mengurangi emisi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. "Ketiga, kami terus mengeksplorasi potensi blue carbon ekosistem yang bisa membantu upaya global untuk menahan kenaikan suhu bumi rata-rata dua derajat," ucapnya. Dan keempat, sambung SBY, Indonesia adalah telah menandatangani amandemen Doha untuk Kyoto Protocol.
Dalam pidato pembukaan ini, Presiden Kongo Joseph Kabila, CEO Unilever Paul Polman, CEO Cargil David Maclenan dan CEO Golden Agry Franky Widjaya juga memberikan paparannya terhadap isu iklim.
KTT Iklim sendiri ditujukan untuk melibatkan para pemimpin dunia dalam memajukan aksi-aksi dan ambisi terkait isu iklim. Pada pembukaan KTT Iklim di Plennary Hall, diisi dengan sambutan Sekjen PBB Ban Ki-moon, Wali kota New York Bill de Blasio, Ketua IFCC Rajendra Pachauri, al Gore, Li Bingbing, Leonardo de Caprio selaku utusan khusus PBB untuk perdamaian serta aktivis Kathy Jetnit-Kijiner.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Pentingnya Penangkapan dan Penyimpanan Karbon dalam Mengatasi Perubahan Iklim
Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan Sustainable Development Goals 13 PBB.
Baca SelengkapnyaTKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres
Penundaan pajak karbon ini merupakan penundaan yang kesekian kali setelah pada akhir 2021
Baca SelengkapnyaJokowi Teken Aturan Penyimpanan Karbon, Ini Fungsinya
Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaLewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Baja Ini Gunakan PLTS Atap untuk Kurangi Emisi Karbon, Jadi Salah Satu Terbesar di Jawa Barat
GRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaGantikan Batu Bara, 30 Ton Olahan Sampah Dipasok ke Pabrik SBI untuk Jadi Bahan Bakar
Langkah ini untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, sekaligus membantu perusahaan mendapatkan sumber energi alternatif.
Baca SelengkapnyaKembangkan Energi Terbarukan, KLHK dan PPLI Siapkan Teknologi Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM
Langkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaTernyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya
Hal ini juga dinilai menjadi salah satu hambatan upaya mengurangi tingkat emisi karbon dari sektor transportasi.
Baca Selengkapnya